Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa meraih penghargaan tertinggi dari Ikatan Dokter Hewan Sapi Indonesia (IDHSI) sebagai "Best Local Government Support for Cattle Practitioners".
Penghargaan tersebut diberikan berkat kontribusi besar Gubernur Khofifah dalam peternakan sapi di Indonesia, utamanya terkait penanganan wabah Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) pada sapi.
“Ini buah kerja keras kita semua. Tak hanya pemerintah provinsi semata namun juga pemerintah kabupaten/kota, termasuk peternak sapi di Jatim. Terima kasih semua atas kerja keras dan kerja bersamanya,” katanya melalui keterangan tertulis di Surabaya, Senin.
Khofifah menjelaskan, Jatim merupakan produsen sapi terbesar di Indonesia. Untuk itu, ketika penyakit PMK pertama kali muncul maka langsung menjadi perhatian serius.
Baca juga: Gus Ipul Dorong Industri Keramik Jatim Kuasai Pasar Ekspor
"Sebab dibutuhkan penanganan secara komprehensif. Tidak hanya di Jatim namun juga daerah-daerah lain," ujarnya
Khofifah segera menggencarkan vaksinasi PMK sejak dinyatakan sebagai wabah nasional.
Hingga hari ini, total sebanyak 6,1 juta dosis vaksin telah diberikan dan berkontribusi sebesar 52 persen dari total vaksinasi PMK di Indonesia.
Khofifah juga mengeluarkan Peraturan Gubernur Jatim Nomor 36 Tahun 2022 tentang Pedoman Penanganan Wabah Penyakit Mulut dan Kuku pada Ternak.
"Ini semata untuk menjaga kesehatan dan keselamatan masyarakat selaku konsumen daging sapi. Selain itu juga untuk menjaga kepercayaan konsumen terkait kualitas daging sapi di Jatim," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Penghargaan tersebut diberikan berkat kontribusi besar Gubernur Khofifah dalam peternakan sapi di Indonesia, utamanya terkait penanganan wabah Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) pada sapi.
“Ini buah kerja keras kita semua. Tak hanya pemerintah provinsi semata namun juga pemerintah kabupaten/kota, termasuk peternak sapi di Jatim. Terima kasih semua atas kerja keras dan kerja bersamanya,” katanya melalui keterangan tertulis di Surabaya, Senin.
Khofifah menjelaskan, Jatim merupakan produsen sapi terbesar di Indonesia. Untuk itu, ketika penyakit PMK pertama kali muncul maka langsung menjadi perhatian serius.
Baca juga: Gus Ipul Dorong Industri Keramik Jatim Kuasai Pasar Ekspor
"Sebab dibutuhkan penanganan secara komprehensif. Tidak hanya di Jatim namun juga daerah-daerah lain," ujarnya
Khofifah segera menggencarkan vaksinasi PMK sejak dinyatakan sebagai wabah nasional.
Hingga hari ini, total sebanyak 6,1 juta dosis vaksin telah diberikan dan berkontribusi sebesar 52 persen dari total vaksinasi PMK di Indonesia.
Khofifah juga mengeluarkan Peraturan Gubernur Jatim Nomor 36 Tahun 2022 tentang Pedoman Penanganan Wabah Penyakit Mulut dan Kuku pada Ternak.
"Ini semata untuk menjaga kesehatan dan keselamatan masyarakat selaku konsumen daging sapi. Selain itu juga untuk menjaga kepercayaan konsumen terkait kualitas daging sapi di Jatim," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023