Tulungagung - Permukaan air waduk Wonorejo, Tulungagung selama beberapa pekan terakhir terus,mengalami penurunan debit hingga nyaris mendekati ambang batas terendah, yakni 153 mdpl.
"(Tren) Penurunan ini sebenarnya merupakan fenomena yang wajar, sebab, fungsi waduk saat kemarau adalah sebagai penyuplai air bagi irigasi pertanian. Jadi lumrah jika kecenderungannya saat ini terus menyusut," kata Kepala Divisi ASA II Perum Jasa Tirta Tulumgagung, Taufiqurrahman, Sabtu.
Ia mengakui, penyusutan air waduk selama beberapa pekan terakhir tergolong cepat. Sekitar empat hari lalu, misalnya, elevasi permukaan air waduk masih dikisaran 157 meter di atas permukaan air laut (mdpl).
Namun sekarang, tinggi elevasinya telah menyusut lagi hingga berada di kisaran 155 mdpl.
Meski telah mendekati ambang batas terendah, pihak perum Jasa Tirta memastikan pasokan air waduk masih aman.
Ia bahkan berani sesumbar bahwa ketersediaan air waduk, baik untuk keperluan irigasi maupun untuk menggerakkan turbin pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di sekitar bendungan Niama, Kecamatan Besuki, masih mencukupi, hingga tiga bulan mendatang.
"Kalaupun sampai tiga bulanan mendatang hujan tak kunjung turun atau musim kering terus berkepanjangan, air cadangan waduk masih ada dengan volume mencapai 44 juta meter kubik lebih," tegasnya.
Meski mengaku masih optimistis dengan ketersediaan pasokan air waduk saat ini, Taufiqurrahman memastikan pihaknya telah mengeluarkan kebijakan intensifikasi penggunaan air waduk.
Melalui sistem ini (intensifikasi), distribusi air dari waduk ke sistem irigasi pertanian di Kabupaten Tulungagung sementara diperketat, menyesuaikan volume kebutuhan air serta skala prioritas yang telah ditentukan.
"Selain karena fungsi waduk ini bersifat 'multipurpose', kebijakan intensifikasi dimaksudkan agar pengelolaan serta pemanfaatan air waduk bisa efisien dan efektif, sehingga mampu mencukupi kebutuhan irigasi pertanian sekaligus PLTA hingga tiga bulan ke depan," ujar Taufiqurrahman optimistis.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011