Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur menyempurnakan situs web "Daksa Budaya" sebagai promosi sekaligus mempermudah penyediaan informasi yang dibutuhkan para wisatawan.
Kepala Disbudpar (Kadisbudpar) Jatim Hudiyono menjelaskan situs web daksabudaya.com yang telah diluncurkan oleh pemerintah provinsi setempat sejak 12 Desember 2022 merupakan implementasi inovasi dari Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
"Kini di dalamnya terdapat berbagai menu. Antara lain peta sebaran objek pemajuan kebudayaan, sarana dan prasarana, tenaga budaya, lembaga kebudayaan, event budaya, ekonomi kreatif budaya, dan warisan budaya tak benda di setiap daerah di 'Bumi Mojopahit' Jatim," katanya melalui keterangan tertulis yang diterima di Surabaya, Sabtu malam.
Kadisbudpar Hudiyono mengungkapkan daksabudaya.com berisi basis data berdasarkan pendataan kebudayaan di Jatim.
"Inovasi berbasis situs web ini dibuat untuk merombak kondisi pendataan kebudayaan di Provinsi Jatim, khususnya terkait objek pemajuan kebudayaan yang belum tertib dalam administrasi," ujarnya.
Sebelumnya, Hudiyono menandaskan, sarana dan prasarana kebudayaan di Jatim belum sampai pada data-data yang disebut sebagai "data dinamis".
"Tujuan dari pencantuman data dinamis adalah untuk memetakan dampak kebudayaan terhadap ekonomi di masyarakat akar rumput," katanya, menjelaskan.
Entri data dinamis tersebut di-input oleh petugas di organisasi perangkat daerah kebudayaan kabupaten/kota yang telah ditunjuk oleh Disbudpar Jatim.
Kemudian terdapat tim verifikator akademisi lintas keilmuan dari Universitas Airlangga dan Universitas Negeri Surabaya. Dengan keberadaan verifikator, data-data yang diperoleh dapat disortir.
"Bisa dikembalikan apabila belum memenuhi persyaratan kepatutan dan kelayakan data," ujar Hudiyono.
Diharapkan situs web daksabudaya.com pada akhirnya dapat memberi dukungan terhadap infrastruktur dan suprastruktur kebudayaan dan pariwisata di wilayah Jatim.
Hudiyono meyakini, daripada berbasis aplikasi perangkat paket android (APK) yang diunduh melalui Google Play Store maupun Apple App Store, situs web daksabudaya.com bisa lebih mudah diakses oleh masyarakat menggunakan perangkat telepon seluler maupun komputer.
"Selain itu, fleksibilitas dan kemudahannya, sebagai bentuk publikasi data kebudayaan di Jatim, dapat dengan mudah dibagikan di platform jejaring media sosial. Inovasi ini sekaligus memenuhi Nawa Bhakti Satya kesembilan, yaitu mewujudkan harmoni sosial, alam dan lingkungan hidup, serta melestarikan kebudayaan, sebagaimana yang dicanangkan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Kepala Disbudpar (Kadisbudpar) Jatim Hudiyono menjelaskan situs web daksabudaya.com yang telah diluncurkan oleh pemerintah provinsi setempat sejak 12 Desember 2022 merupakan implementasi inovasi dari Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
"Kini di dalamnya terdapat berbagai menu. Antara lain peta sebaran objek pemajuan kebudayaan, sarana dan prasarana, tenaga budaya, lembaga kebudayaan, event budaya, ekonomi kreatif budaya, dan warisan budaya tak benda di setiap daerah di 'Bumi Mojopahit' Jatim," katanya melalui keterangan tertulis yang diterima di Surabaya, Sabtu malam.
Kadisbudpar Hudiyono mengungkapkan daksabudaya.com berisi basis data berdasarkan pendataan kebudayaan di Jatim.
"Inovasi berbasis situs web ini dibuat untuk merombak kondisi pendataan kebudayaan di Provinsi Jatim, khususnya terkait objek pemajuan kebudayaan yang belum tertib dalam administrasi," ujarnya.
Sebelumnya, Hudiyono menandaskan, sarana dan prasarana kebudayaan di Jatim belum sampai pada data-data yang disebut sebagai "data dinamis".
"Tujuan dari pencantuman data dinamis adalah untuk memetakan dampak kebudayaan terhadap ekonomi di masyarakat akar rumput," katanya, menjelaskan.
Entri data dinamis tersebut di-input oleh petugas di organisasi perangkat daerah kebudayaan kabupaten/kota yang telah ditunjuk oleh Disbudpar Jatim.
Kemudian terdapat tim verifikator akademisi lintas keilmuan dari Universitas Airlangga dan Universitas Negeri Surabaya. Dengan keberadaan verifikator, data-data yang diperoleh dapat disortir.
"Bisa dikembalikan apabila belum memenuhi persyaratan kepatutan dan kelayakan data," ujar Hudiyono.
Diharapkan situs web daksabudaya.com pada akhirnya dapat memberi dukungan terhadap infrastruktur dan suprastruktur kebudayaan dan pariwisata di wilayah Jatim.
Hudiyono meyakini, daripada berbasis aplikasi perangkat paket android (APK) yang diunduh melalui Google Play Store maupun Apple App Store, situs web daksabudaya.com bisa lebih mudah diakses oleh masyarakat menggunakan perangkat telepon seluler maupun komputer.
"Selain itu, fleksibilitas dan kemudahannya, sebagai bentuk publikasi data kebudayaan di Jatim, dapat dengan mudah dibagikan di platform jejaring media sosial. Inovasi ini sekaligus memenuhi Nawa Bhakti Satya kesembilan, yaitu mewujudkan harmoni sosial, alam dan lingkungan hidup, serta melestarikan kebudayaan, sebagaimana yang dicanangkan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023