Pacitan - Sejumlah nelayan di Pantai Teleng Ria, Kabupaten Pacitan, Jumat siang, secara tidak sengaja menemukan sesosok jasad pria muda yang belakangan diidentifikasi sebagai wisatawan asal Jawa Tengah, yang dilaporkan hilang tenggelam sejak enam hari sebelumnya. Informasi yang diterima kontributor ANTARA dari Kasat Polairud Pacitan, Aiptu Yahudi, pemuda malang yang ditemukan sudah dalam kondisi rusak (membusuk) tersebut, dipastikan bernama Agus Suseno (29). Warga Kelurahan Palur, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, itu diketahui tenggelam saat berwisata di Pantai Teleng Ria, Minggu (11/9), bersama rombongannya. "Kami sudah koordinasikan dengan pihak keluarganya untuk memastikan lagi bahwa jasad yang ditemukan itu benar adalah korban Agus, seperti yang sudah sepekan ini kami lakukan bersama masyarakat," ujar Kasat Polairud Pacitan, Aiptu Yahudi. Saat kejadian, Agus Suseno sebenarnya tidak sendirian terseret arus. Menurut keterangan Aiptu Yahudi, ada enam wisatwan lain yang juga sempat terbawa arus balik ombak hingga nyaris ke tengah pantai. Namun, keenam wisatawan lain tersebut bernasib lebih beruntung ketimbang Agus. Mereka berhasil diselamatkan oleh petugas penjaga pantai ("lifeguard") yang memang telah bersiaga di sekitar area wisata andalan Kabupaten Pacitan tersebut. Naas, nasib Agus tidak seberuntung teman-temannya yang lain. Ia yang memang tak mampu berenang dengan cepat tenggelam ke dasar pantai hingga tubuhnya tak pernah muncul kembali. Upaya pencarian sempat dilakukan sehari semalam oleh tim SAR gabungan dibantu nelayan setempat, tetapi hasilnya saat itu nihil. Agus baru ditemukan setelah hampir seminggu tenggelam di dasar laut. Saat ditemukan secara tidak sengaja oleh sejumlah nelayan, tubuh pemuda malang itu dalam kondisi mengapung dan terlentang di permukaan air, sekitar satu kilometer dari lokasi pertama dia tenggelam. Perwakilan nelayan kemudian segera melapor ke polairud setempat sebelum kemudian melakukan evakuasi bersama-sama. Jasad Agus lantas dibawa ke rumah sakit daerah setempat untuk dilakukan otopsi. "Setelah kami evakuasi dan lakukan visum, terdapat beberapa luka cukup parah di bagian kepala dan dada. Tapi ini kami pastikan bukan karena penganiayaan, melainkan akibat benturan dengan bebatuan saat terbawa arus laut did asar palung," terangnya menjelaskan.

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011