Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ini dibuat senyaman mungkin untuk para siswa baru jenjang sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP).

"Siswa mengenal suasana sekolah bisa nyaman dengan teman, itu malah yang kami anjurkan. Itu ada penilaian dari Dinas Pendidikan yang diberikan kepada masing-masing kepala sekolah," kata Eri Cahyadi saat memantau pelaksanaan MPLS di sejumlah sekolah di Surabaya, Selasa.

Diketahui MPLS menjadi awal pengenalan bagi peserta didik sebelum mereka mulai mengikuti tahun ajaran baru di sekolah.

Wali Kota Eri menyampaikan, dari pantauan hari pertama kegiatan MPLS, para orang tua terutama jenjang SD, terlihat sangat antusias. Orang tua banyak yang datang mengantarkan dan bahkan menunggu anak mereka di sekolah.

"Pantauan MPLS banyak orang tua yang antar anaknya. Jadi belum waktunya pulang, orang tua menunggu, mobilnya antre, mereka menunggu putranya. Sehingga kami juga ikut menjaga, seperti yang ada di SDN Kaliasin. Kalau yang lainnya SMP seperti biasa," katanya.

Selain itu, ia juga memastikan bahwa tidak ada perundungan atau perpeloncoan bagi peserta didik dalam kegiatan MPLS SD-SMP di Surabaya. Bahkan, penekanan terkait hal ini sebelumnya telah disampaikannya kepada seluruh kepala sekolah jenjang SD-SMP sederajat di Kota Pahlawan.

"Di Surabaya tidak ada (perpeloncoan). Karena kita sudah sampaikan kepada seluruh kepala sekolah, ketika MPLS baru, tidak ada namanya kayak perpeloncoan atau kayak apa (perundungan)," kata Cak Eri panggilan akrabnya.

Di sisi lain, Cak Eri menyatakan, telah melakukan pengecekan ke sekolah negeri dan swasta terkait jumlah peserta didik yang mendaftar. Dari pengecekan itu, ia mengaku jika jumlah pendaftar tidak sama dengan lulusan yang ada.

"Kami kemarin lakukan cek ke sekolah-sekolah negeri dan swasta, masih banyak pendaftar, jumlah lulusannya sekian, yang daftar sekian. Jadi ada yang ke mana, kami lagi mendata. Ada yang di pondok, ada yang di mana," ujarnya.

Ia juga menyebutkan, pada tahun ajaran baru 2023/2024 ini, banyak sekolah swasta yang jumlah siswanya menurun. Jika pada tahun ajaran sebelumnya, jumlah peserta didik mencapai tiga kelas, kini hanya dua setengah kelas.

"Misalnya yang awalnya tiga kelas, menjadi dua setengah kelas lebih, tidak sampai tiga. Tapi saya juga sampaikan bahwa kualitas-kualitas sekolah harus ditingkatkan. Jadi sekarang itu identik banyak ke pondok-pondok modern, banyak yang ke sana," katanya.

Untuk itu, Wali Kota Eri berharap lembaga pendidikan SD-SMP swasta di Surabaya dapat lebih meningkatkan kualitas sekolahnya baik itu peningkatan dari segi infrastruktur sekolah maupun tenaga pendidik.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023