Pemerintah Kota mengajak para peserta "Surabaya Cross Culture International Folk Art Festival" (SCCIFAF) Tahun 2023 mengunjungi destinasi wisata heritage di Kota Pahlawan, Senin.
Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Surabaya Wiwiek Widayati mengatakan kegiatan visit tour adalah untuk mengenalkan beragam destinasi wisata heritage yang ada di Kota Pahlawan.
"Terutama wisata heritage di bangunan-bangunan bersejarah. Visit tour lagi akan digelar pada Rabu (19/7) ke Kenjeran," kata Wiwiek.
Visit tour bagi para peserta SCCIFAF 2023 adalah mengunjungi Monumen Tugu Pahlawan, Museum Sepuluh Nopember, Museum Bank Indonesia, Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria Kepanjen, dan Surabaya Kriya Gallery (SKG).
Setelah berkeliling di berbagai bangunan bersejarah di Kota Pahlawan, para peserta juga diajak berkunjung di pusat oleh-oleh milik Pemkot Surabaya, yakni di SKG Siola yang menyediakan segudang produk UMKM khas Kota Surabaya.
"Shopping (belanja) ramai, mereka berbelanja aneka produk UMKM. Hal ini juga menjadi salah satu upaya untuk memperkenalkan produk UMKM Surabaya," ujarnya.
Melalui kegiatan tersebut, Wiwiek mengatakan selain melakukan pertukaran budaya, para peserta bisa mengenal beragam destinasi wisata kota.
"Dengan berkunjung ke Surabaya otomatis mereka menjadi wisatawan yang masuk ke Kota Surabaya. Sehingga, diharapkan ketika mereka kembali bisa membawa kesan yang utuh tentang Kota Surabaya," ucapnya.
Oleh sebab itu, Wiwiek berharap ketika nantinya mereka berkunjung kembali ke Kota Pahlawan bisa mengunjungi berbagai destinasi wisata setempat.
"Bukan cuma budayanya yang menarik, tetapi destinasi wisata yang bisa dikunjungi suatu ketika jika mereka datang lagi ke sini," kata dia.
Wiwiek menambahkan untuk jadwal perhelatan SCCIFAF pada 18 Juli 2023, Pemkot Surabaya menggelar Workshop Seni bagi masyarakat.
Kegiatan dimulai pukul 09.00 WIB-14.00 WIB di Gedung Barat Balai Budaya dan di Gedung Balai Budaya, Kompleks Alun-Alun Surabaya.
"Tujuan digelarnya Workshop Seni adalah untuk memperkenalkan seni dan budaya, yakni memperkenalkan seni tari, alat musik, hingga pakaian daerah kepada masyarakat," ucapnya.
Selanjutnya, pada pukul 18.30 WIB-22.00 WIB, masyarakat juga bisa menyaksikan Art Performance (tampilan seni) dari para peserta yang berlokasi di Sentra Kuliner G-Walk Citra Raya Surabaya.
"Jadwal kegiatan selanjutnya, pada 19 Juli 2023, seluruh peserta mengikuti visit tour mulai pukul 08.00 WIB -11.00 WIB. Mereka akan diajak berkeliling mengunjungi Mangrove Gunung Anyar dan Taman Suroboyo," katanya.
Setelah itu, para peserta lintas budaya akan diajak untuk menikmati suasana di Taman Hiburan Pantai (THP) Kenjeran Surabaya.
Seusai visit tour, pukul 19.00 WIB para peserta dibagi menjadi dua grup untuk menyuguhkan Art Performance di Ciputra World dan Royal Plaza Surabaya.
"Sedangkan, pada 20 Juli 2023 malam kegiatan akan ditutup dengan Culture Night di halaman Balai Kota Surabaya," katanya.
Gelaran Surabaya Cross Culture diikuti delapan negara dan sembilan daerah di Indonesia. Adapun delapan negara itu adalah Yunani, India, Korea Selatan, Mexico, Filipina, Sri Lanka, Uzbekistan, dan Prancis.
Sedangkan, sembilan daerah di Indonesia itu adalah dari Pangkal Pinang (Bangka Belitung), Mengwi (Bali), Kendari (Sulawesi Tenggara), Flores (NTT), DKI Jakarta, Banjarmasin (Kalimantan Barat), Bone (Sulawesi Selatan), Polewali Mandar (Sulawesi Barat), Kota Surabaya, dan Mojokerto (Jawa Timur).
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023