Guru di SDN Nguter 5 Kabupaten Lumajang, Jawa Timur memberikan bantuan pemulihan trauma kepada ratusan siswa yang terdampak banjir lahar dingin Gunung Semeru saat hari pertama masuk sekolah pada Senin.

Kepala SDN Nguter 5 Makhtumah Hidayah mengatakan ada beberapa siswa yang rumahnya terdampak banjir lahar dingin Semeru yang cukup parah, sehingga tidak bisa ditempati kembali.

"Untuk itu kami memberikan trauma healing kepada anak-anak selama seminggu ini untuk menggantikan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) di sekolah, sehingga diharapkan anak-anak senang saat masuk hari pertama sekolah," tuturnya.

Menurutnya ruang kelas di SDN Nguter 5 juga terdampak banjir lahar dingin Gunung Semeru, sehingga mengalami kerusakan dan tidak hanya itu saja karena alat peraga dan buku-buku juga terdampak juga.

"Kami menggunakan satu ruangan untuk dua kelas yang kegiatan belajar mengajarnya (KBM) harus bergantian, sehingga kita jadwalkan menggunakan shift agar semua siswa bisa belajar," katanya.

Ia menjelaskan kegiatan pemulihan trauma akan dilakukan selama sepekan agar anak-anak tidak mengalami trauma atas kejadian banjir lahar dingin yang menyebabkan kerusakan rumah, sekolah hingga jembatan pada 7 Juli 2023.

"Mudah-mudahan pada minggu kedua nanti mereka sudah bisa konsentrasi untuk belajar kembali setelah mendapatkan trauma healing dan guru-guru bisa mengajar dengan baik," ujarnya.

SDN Nguter 5 di Desa Nguter, Kecamatan Pasirian merupakan salah satu sekolah yang terdampak banjir lahar dingin yang cukup parah karena material lumpur dan pasir yang cukup tebal masuk ke dalam sejumlah ruang kelas, kantor dan koperasi sekolah.

Petugas gabungan menggunakan alat berat untuk membersihkan material lahar dingin Semeru yang memenuhi sejumlah ruang kelas di sekolah setempat, sehingga saat masuk tahun ajaran baru 2023/2024 kelas sudah bisa digunakan meski harus bergantian.

 

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Abdul Hakim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023