Ratusan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sumenep, Jawa Timur, berdemonstrasi di kantor bupati setempat, Jumat siang.

Mereka menyoroti angka kemiskinan di Kabupaten Sumenep pada 2022 sebesar 18,76 persen atau setara 206.020 jiwa yang dinilai tinggi.

"Angka kemiskinan di Sumenep tertinggi ketiga di Jawa Timur. Mana janji-janji bupati dan wakil bupati untuk membangun Sumenep," kata orator aksi, Ahyatul Karim di Sumenep.

Massa menilai tingginya angka kemiskinan di Sumenep itu wujud kurang seriusnya bupati dan wakil bupati dalam menangani persoalan tersebut.

"Jangan sibuk pencitraan di media sosial. Entaskan warga miskin, baik di daratan maupun kepulauan," kata orator lainnya, Abdul Mahmud yang juga Ketua Umum PMII Cabang Sumenep.

Setelah berorasi sekitar satu jam di depan kantor bupati, massa berhasil masuk ke kawasan kantor setelah merobohkan pintu gerbang sisi barat kantor.

Mereka kemudian masuk hingga ke teras kantor bupati sambil terus berorasi dan meminta Bupati Sumenep Achmad Fauzi atau Wakil Bupati Sumenep Dewi Khalifah menemui mereka di luar kantor.

"Kami ingin bertemu langsung dengan bupati atau wakil bupati. Kami tidak mau ditemui perwakilan. Kami ingin menagih janji bupati/wakil bupati yang katanya akan melayani masyarakat," kata koordinator aksi, Dimas Wahyu.

Namun, ketika massa PMII berdemonstrasi, bupati maupun wakil bupati tidak berada di kantor.

Massa akhirnya membubarkan diri sekitar pukul 15.45 WIB setelah mereka diperkenankan masuk ke kantor dengan dikawal polisi guna memastikan bupati/wakil bupati tidak berada di kantor.

 

Pewarta: Abd Aziz/ Slamet Hidayat

Editor : Abdul Hakim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023