Surabaya - Rumah Sakit Umum (RSU) dr Soetomo Surabaya membutuhkan "Trauma Center" seiring dengan semakin meningkatnya kasus cedera otak. Kepala Instalasi Rawat Darutat (IRD) RSU dr Soetomo, dr Urip Murtedjo SpB KL, Rabu, mengatakan, ruangan tersebut untuk menambah ruang rawat inap kasus bedah yang selalu "overload" atau penuh. "Nantinya, penderita kasus trauma bisa dirawat di trauma center, baik kasus cedera otak maupun cedera lain, seperti cedera tangan, kaki dan cedera lainnya," katanya. Dokter spesialis bedah kepala leher tersebut mengatakan pihaknya masih akan berkoordinasi dengan pimpinan tentang lokasi ruangan, namun ruangan untuk persiapan sudah direncanakan di atas bangunan Irna Bedah I. "Meski belum ada kepastian lokasinya, kami berharap bisa cepat terlaksana, sebab fasilitas tersebut memang sangat dibutuhkan. Apalagi, kasus bedah selalu meningkat," papar dia. Berdasarkan data IRD RSU dr Soetomo Surabaya pada 2010, jumlah penderita cedera otak yang dirawat adalah 822 orang, sedangkan pada 2011, hingga pertengahan tahun saja, tercatat meningkat menjadi 977 orang dan merupakan kasus terbanyak yang ditangani tenaga medis IRD. Menurut Urip, ada beberapa penyebab tingginya kasus cedera otak yang dirawat. Salah satunya adalah korelasi dengan masih tingginya angka kecelakaan lalu lintas dan meningkatnya penjualan sepeda motor. "Penyebab yang paling banyak dirawat dan menderita cedera otak adalah pengendara kendaraan roda dua," tukasnya. Faktor lain, lanjut Urip, keterbatasan sarana yang dimiliki rumah sakit lain. Ia menegaskan, upaya untuk mengoperasi penderita cedera otak harus dilakukan ahlinya, yakni spesialis bedah syaraf dan juga anestesi, apalagi tidak semua rumah sakit memiliki dokter spesialis tersebut. "Selain itu juga dibutuhkan alat bantu pernapasan (respirator) yang tidak semua dimiliki sebuah rumah sakit. Kalau pun ada, jumlahnya tidak banyak, karena itu ketika ada kasus cedera otak maka langsung dirujuk ke IRD," tuturnya.

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011