Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) mengupayakan untuk melakukan penyisiran dan pencarian terhadap mahasiswa asing program pertukaran mahasiswa (student exchange) yang terseret ombak di Pantai Jembatan Panjang Kabupaten Malang lewat udara.

"Karena sampai saat ini belum ada keterangan maupun kejelasan terhadap JOS (mahasiswa asing asal Swiss), kami terus melakukan upaya pencarian. Kami juga berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk menyisir dari udara dengan menggunakan pesawat Casa," kata Dekan Fakultas Kedokteran UB, Dr.dr.Wisnu Barlianto kepada wartawan di Malang, Selasa malam.

Wisnu mengatakan untuk mempercepat informasi terkait perkembangan mahasiswa asing Program Student Exchange asal Swiss tersebut, setiap hari ada dokter yang standby di lokasi.

Sementara itu, mahasiswa asing lainnya yang sudah ditemukan, Anna BR asal Spanyol sudah dirujuk ke RS Universitas Brawijaya (RSUB) dari Puskesmas Bantur, Kabupaten Malang, pada Minggu (9/7) sekitar pukul 15.000 WIB.

Dokter RSUB yang menangani Anna BR, mahasiswi asal Spanyol tersebut, dr.Vira Wardani mengatakan bahwa Anna mengalami perkembangan kesehatan yang positif.

"Saat ini Anna sudah dirawat di ruangan (kamar). Setelah kami periksa, Anna mengalami tiga hal, yakni dehidrasi, sunburn dan traumatis. Untuk dehidrasi sudah kami kelola dan kami tangani," ujar Vira.

Ia mengatakan berdasarkan kesimpulan tim dokter RSUB, Anna menunjukkan perkembangan positif, namun saat ini harus ditemani secara bergantian, namun masih tetap memberlakukan pembatasan. Sehingga, masih belum bisa dikunjungi.

Hanya saja, lanjut Vira, untuk bisa melakukan fungsinya secara mandiri, Anna membutuhkan waktu, terutama untuk mengatasi traumatis dan sunburn-nya.

"Besok kami lakukan evaluasi dan pemeriksaan kembali, semoga kondisi Anna segera pulih," ujarnya.

Ketua Internasional Relations Office FK UB dr. Happy Kurnia Permatasari, Ph.D mengatakan bahwa pihaknya langsung berkoordinasi dengan Kedutaan negara asal mahasiswa, baik yang dari Spanyol maupun Swiss.

"Kami secara intensif juga berkomunikasi dengan keluarga Anna di Spanyol," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Pengelola Informasi dan Kehumasan Fakultas Kedokteran (FK) UB, dr. Holipah, Ph.D mengemukakan kegiatan sosial mahasiswa FKUB bersama mahasiswa asing dalam Program Student Exchange itu rutin dilakukan dan dikelola oleh mahasiswa, sehingga tidak didampingi dosen.

"Mereka (mahasiswa) sudah ditangani oleh Event Organizer (EO) yang kompeten dan kegiatan ini murni dari mahasiswa," ucapnya.

Menyinggung kelanjutan student exchange yang dijalani Anna, Holipah mengatakan bahwa Anna berkeinginan untuk segera melanjutkan program tersebut.

"Hanya itu keputusan individu, apakah meneruskan program tersebut atau kembali ke negaranya," ujar dia.

Holipah mengatakan belajar dari kejadian tersebut, pihaknya akan melakukan evaluasi standar operasional prosedurnya.

"Yang pasti harapan kami semua saat ini, Anna segera pulih dan JOS segera ditemukan," ucapnya.

Seperti diketahui, dua mahasiswa asing Program Student Exchange UB masing-masing dari Spanyol dan Swiss terseret ombak Pantai Jembatan Panjang Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang pada Sabtu (8/7).

Satu mahasiswi, yakni Anna dari Spanyol sudah ditemukan dan saat ini dirawat di RSUB, sedangkan mahasiswi asal Swiss sampai saat ini belum ditemukan.

Sedangkan, tiga korban terseret ombak lainnya, yakni M, B dan P, pemandu wisata dari rombongan mahasiswa FK UB. Kegiatan diikuti 29 orang peserta yang terdiri atas 17 WNA dan 12 WNI.

Rombongan tersebut, berangkat dari Kota Malang, pada Jumat (7/7) dan tiba di Panti Jembatan Panjang sekitar pukul 17.30 WIB.

Di Pantai Jembatan Panjang tersebut, rombongan menginap menggunakan tenda yang telah disiapkan. Keesokan harinya, Sabtu (8/7), sejumlah mahasiswa dalam rombongan tersebut berenang di Pantai Jembatan Panjang.

Namun, pada saat mahasiswa asing tersebut berenang tidak bisa menepi dan tersangkut di tengah pulau.

Pada saat itu, tiga orang lainnya, yakni M, B dan P berniat untuk membantu, namun datang ombak besar hingga semuanya terseret ombak.

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023