Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi inovasi pajak pasir elektronik untuk kawasan pertambangan pasir di Stockpile Terpadu di Kabupaten Lumajang.
"Kalau stockpile itu bisa dimaksimalkan fungsinya maka insyaallah proses monitoring dari perusahaan penambangan pasir dan distribusinya bisa tertata dengan lebih baik, mulai perpajakan hingga infrastrukturnya," kata Khofifah dalam keterangan tertulis yang diterima di Lumajang, Jawa Timur, Senin.
Menurutnya, Stockpile Terpadu di Kabupaten Lumajang saat ini sudah mempunyai progres yang luar biasa, antara lain adanya sistem digitalisasi maka penerapan pajak pasir berbasis elektronik bisa mempermudah dalam proses monitoring dari perusahaan pertambangan.
"Bahwa retribusi pajak pasir berbasis sistem elektronik tersebut merupakan inisiasi dari Bupati Lumajang dengan Dinas SDM Provinsi Jawa Timur dan Bank Jatim," tuturnya.
Ia mengatakan sinergi dan kolaborasi tersebut sebagai keniscayaan yang merupakan sebuah kebutuhan dengan harapan, sehingga sinergi tersebut bisa terus dibangun dan terus ditumbuhkembangkan.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Jatim juga mengapresiasi tata ruang Stockpile Terpadu yang saat ini sudah lebih rapi dengan di bangunnya pagar pembatas dan pintu masuk dan pintu keluar yang lebih tertata.
Baca juga: Gubernur Jatim pastikan pelayanan optimal untuk pengungsi di Lumajang
Sementara Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan e-pajak pasir merupakan inovasi yang dilakukan merupakan upaya Pemkab Lumajang untuk mengantisipasi kebocoran pendapatan asli daerah (PAD) dari aktivitas pertambangan pasir di Lumajang.
"Harapan kami Pemkab Lumajang bersama dengan Pemprov Jatim dan Bank Jatim bisa mengoptimalkan sinergisitas ini, sehingga bisa dikembangkan untuk lebih baik lagi," katanya.
Bupati yang biasa disapa Cak Thoriq mengatakan sebelum ada Stockpile Terpadu sering terjadi kebocoran pajak yang mana setiap bulan pajak yang diterima rata-rata sekitar Rp400 juta, namun setelah adanya Stockpile Terpadu maka saat ini setiap bulan pajaknya mencapai Rp2 miliar.
"Memang betul dulu ada kebocoran dan sekarang terus kami tingkatkan pengelolaannya supaya tidak tambah bocor, karena ini bisa menjadi PAD," ujarnya.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengecek pelaksanaan Tap-in e-Pajak Pasir di Stockpile Terpadu Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang, Minggu (9/7).
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Kalau stockpile itu bisa dimaksimalkan fungsinya maka insyaallah proses monitoring dari perusahaan penambangan pasir dan distribusinya bisa tertata dengan lebih baik, mulai perpajakan hingga infrastrukturnya," kata Khofifah dalam keterangan tertulis yang diterima di Lumajang, Jawa Timur, Senin.
Menurutnya, Stockpile Terpadu di Kabupaten Lumajang saat ini sudah mempunyai progres yang luar biasa, antara lain adanya sistem digitalisasi maka penerapan pajak pasir berbasis elektronik bisa mempermudah dalam proses monitoring dari perusahaan pertambangan.
"Bahwa retribusi pajak pasir berbasis sistem elektronik tersebut merupakan inisiasi dari Bupati Lumajang dengan Dinas SDM Provinsi Jawa Timur dan Bank Jatim," tuturnya.
Ia mengatakan sinergi dan kolaborasi tersebut sebagai keniscayaan yang merupakan sebuah kebutuhan dengan harapan, sehingga sinergi tersebut bisa terus dibangun dan terus ditumbuhkembangkan.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Jatim juga mengapresiasi tata ruang Stockpile Terpadu yang saat ini sudah lebih rapi dengan di bangunnya pagar pembatas dan pintu masuk dan pintu keluar yang lebih tertata.
Baca juga: Gubernur Jatim pastikan pelayanan optimal untuk pengungsi di Lumajang
Sementara Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan e-pajak pasir merupakan inovasi yang dilakukan merupakan upaya Pemkab Lumajang untuk mengantisipasi kebocoran pendapatan asli daerah (PAD) dari aktivitas pertambangan pasir di Lumajang.
"Harapan kami Pemkab Lumajang bersama dengan Pemprov Jatim dan Bank Jatim bisa mengoptimalkan sinergisitas ini, sehingga bisa dikembangkan untuk lebih baik lagi," katanya.
Bupati yang biasa disapa Cak Thoriq mengatakan sebelum ada Stockpile Terpadu sering terjadi kebocoran pajak yang mana setiap bulan pajak yang diterima rata-rata sekitar Rp400 juta, namun setelah adanya Stockpile Terpadu maka saat ini setiap bulan pajaknya mencapai Rp2 miliar.
"Memang betul dulu ada kebocoran dan sekarang terus kami tingkatkan pengelolaannya supaya tidak tambah bocor, karena ini bisa menjadi PAD," ujarnya.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengecek pelaksanaan Tap-in e-Pajak Pasir di Stockpile Terpadu Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang, Minggu (9/7).
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023