Wali Kota Madiun Maidi menyalurkan bantuan sosial (bansos) untuk warga lanjut usia (lansia) tidak produktif di wilayah setempat guna meningkatkan kesejahteraan hidup penerima manfaat.
"Perhatian itu harus menyeluruh. Jangan kemudian yang sepuh-sepuh seperti ini malah tertinggal," ujar Wali Kota Maidi di sela penyaluran secara simbolis kepada lima lansia non-produktif di Madiun, Jawa Timur, Minggu.
Sesuai pendataan, terdapat 216 warga Kota Madiun yang termasuk dalam kategori lansia tidak produktif atau "ngebrok" tersebut.
"Bantuan ini merupakan pencairan triwulan kedua di tahun 2023. Masing-masing lansia sasaran menerima Rp2,05 juta setiap kali pencairan," kata dia.
Dengan demikian setiap lansia sasaran menerima bantuan sosial tersebut sebesar Rp8,21 juta per tahun. Harapannya, lansia bersangkutan bisa semakin tersejahterakan.
Ia menjelaskan, bantuan kepada lansia tersebut sudah pernah direalisasikan pada tahun 2019. Namun, besarannya waktu itu hanya Rp2,5 juta setahun.
Adapun, besaran bantuan itu kemudian ditingkatkan mulai tahun 2022, dimana setiap lansia mendapatkan bantuan sosial (bansos) sebesar Rp8,21 juta per tahun. Harapannya, lansia tersebut bisa semakin sejahtera.
"Kita tingkatkan besaran bantuannya biar kesejahteraan juga meningkat. Kalau biasanya untuk makan hanya nasi dan lauk, mungkin nanti bisa tambah buah dan lainnya," kata Maidi.
Ia meminta agar bantuan sosial tersebut tepat sasaran, maka perlu dilakukan proses verifikasi faktual di lapangan terhadap warga sasaran. Bila ada calon penerima yang meninggal juga akan langsung dicoret dan diperbarui datanya.
Wali Kota menambahkan ke depan perhatian kepada lansia akan terus ditingkatkan. Salah satunya, melalui pembangunan pondok lansia. Saat ini pembangunan sudah on progres. Pondok lansia tersebut nantinya bisa untuk menampung masyarakat lanjut usia agar bisa terawat dan tetap produktif.
"Harapan hidup di kota kita cukup tinggi, mencapai 73 tahun lebih. Salah satunya, karenanya kita memberikan perhatian lebih kepada lansia ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Perhatian itu harus menyeluruh. Jangan kemudian yang sepuh-sepuh seperti ini malah tertinggal," ujar Wali Kota Maidi di sela penyaluran secara simbolis kepada lima lansia non-produktif di Madiun, Jawa Timur, Minggu.
Sesuai pendataan, terdapat 216 warga Kota Madiun yang termasuk dalam kategori lansia tidak produktif atau "ngebrok" tersebut.
"Bantuan ini merupakan pencairan triwulan kedua di tahun 2023. Masing-masing lansia sasaran menerima Rp2,05 juta setiap kali pencairan," kata dia.
Dengan demikian setiap lansia sasaran menerima bantuan sosial tersebut sebesar Rp8,21 juta per tahun. Harapannya, lansia bersangkutan bisa semakin tersejahterakan.
Ia menjelaskan, bantuan kepada lansia tersebut sudah pernah direalisasikan pada tahun 2019. Namun, besarannya waktu itu hanya Rp2,5 juta setahun.
Adapun, besaran bantuan itu kemudian ditingkatkan mulai tahun 2022, dimana setiap lansia mendapatkan bantuan sosial (bansos) sebesar Rp8,21 juta per tahun. Harapannya, lansia tersebut bisa semakin sejahtera.
"Kita tingkatkan besaran bantuannya biar kesejahteraan juga meningkat. Kalau biasanya untuk makan hanya nasi dan lauk, mungkin nanti bisa tambah buah dan lainnya," kata Maidi.
Ia meminta agar bantuan sosial tersebut tepat sasaran, maka perlu dilakukan proses verifikasi faktual di lapangan terhadap warga sasaran. Bila ada calon penerima yang meninggal juga akan langsung dicoret dan diperbarui datanya.
Wali Kota menambahkan ke depan perhatian kepada lansia akan terus ditingkatkan. Salah satunya, melalui pembangunan pondok lansia. Saat ini pembangunan sudah on progres. Pondok lansia tersebut nantinya bisa untuk menampung masyarakat lanjut usia agar bisa terawat dan tetap produktif.
"Harapan hidup di kota kita cukup tinggi, mencapai 73 tahun lebih. Salah satunya, karenanya kita memberikan perhatian lebih kepada lansia ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023