Surabaya - Maskapai penerbangan nasional PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan kenaikan frekuensi penerbangan 26,7 persen selama masa angkutan Lebaran 1432 Hijriah dibandingkan periode sama tahun lalu.
"Sementara pada masa angkutan Lebaran 1431 Hijriah kami membukukan frekuensi penerbangan sebanyak 4.076 penerbangan," kata "Vice President Corporate Communication" PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Pujobroto, dihubungi dari Surabaya, terkait realisasi kinerja masa angkutan Lebaran 1432 Hijriah, Senin.
Menurut dia, pada "H-7" sampai "H+7" Lebaran tahun ini (23 Agustus - 6 September 2011) maskapai pelat merah tersebut menyiapkan sebanyak 891.697 tempat duduk.
"Besaran itu meningkat sebesar 176.442 dibandingkan periode sama tahun lalu yang berjumlah 715.255 tempat duduk," ujarnya.
Selain melaksanakan penerbangan ekstra, ia mengaku, telah mengoperasionalkan sejumlah pesawat berbadan lebar pada rute atau penerbangan tertentu.
"Terkait upaya meningkatkan kenyamanan penumpang, kami menambah tim Teknologi Informasi (TI) di beberapa bandara," katanya.
Ia mencontohkan, di antaranya Cengkareng, Denpasar, dan Medan. Di samping itu, pihaknya sudah melakukan penambahan kapasitas "server" untuk menunjang sistem reservasi. Bahkan, membuka "city check-in" di Jakarta, Surabaya, Medan, Denpasar, Makassar, dan Yogyakarta.
"Kami menambah delapan gerai 'check-in' baik bus maupun berupa peralatan penunjang pelayanan penumpang di Cengkareng, serta penambahan sumber daya 'call center'," paparnya.
Sementara itu, tambah dia, pada masa angkutan lebaran tahun ini Garuda Indonesia mengangkut sebanyak 655.576 orang penumpang. Jumlah tersebut, meningkat sebesar 27 persen daripada tahun sebelumnya dimana pada libur Lebaran 2010.
"Pertumbuhan positif itu melebihi prediksi sebelumnya mengingat jumlah penumpang pada periode libur Lebaran 2011 diperkirakan meningkat sebesar 15 persen," tuturnya.
Terkait tingkat ketepatan waktu (OTP) pada periode tersebut, ulas dia, pihaknya berhasil meraih tingkat ketepatan waktu (OTP) sebesar 89,38 persen. Di sisi lain, selama periode libur lebaran tersebut arus puncak keberangkatan terjadi pada "H-3" (27 Agustus 2011).
"Namun, puncak arus kepulangan terjadi pada 'H+4' (4 September 2011)," katanya.
Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang selama periode libur Lebaran 2011, lanjut dia, manajemennya telah melaksanakan penambahan 99 penerbangan ekstra pada beberapa rute.
"Seperti Jakarta - Denpasar, Jakarta - Singapura, Jakarta - Padang, Jakarta - Yogyakarta, dan Denpasar - Surabaya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011