Bondowoso - SMKN 1 Bondowoso, Jatim, menggelar "workshop" film untuk kalangan pelajar dan generasi muda dengan menghadirkan A Nawair Hamzah, seorang sutradara terkemuka dari Jakarta, sebagai pembicara tunggal. "'Workshop' yang akan digelar, Minggu, 18 September 2011 ini, bertujuan untuk memperkenalkan seluk beluk perfilman bagi pelajar dan masyarakat di Bondowoso yang selama ini hanya menjadi penikmat," kata Pepi Wicaksono, salah seorang guru dan pembimbing panitia kegiatan tersebut, Minggu. Ia menjelaskan bahwa pihaknya beruntung bisa menghadirkan Nawir Hamzah yang selama ini sibuk menggarap film-film yang banyak dinikmati masyarakat di televisi. Nawir akan berbagi pengalaman kepada para peserta "workshop" bagaimana memproduksi film, meskipun dengan menggunakan alat sederhana. Diharapkan para peserta nanti mampu membuat karya dengan menggali potensi lokal di kabupaten penghasil tape tersebut. "Kebetulan Nawir Hamzah juga semangat ketika berbicara masalah potensi daerah. Menurut Nawir, sangat banyak potensi lokal di Indonesia yang bisa dimunculkan lewat karya film, termasuk di wilayah Bondowoso," papar alamuni Unmuh Jember ini. Menurut dia, Bondowoso yang memiliki kekayaan budaya dan alam untuk kepentingan pengembangan pariwisata ini sangat layak diangkat dalam dunia film, sehingga bisa diketahui lebih dalam oleh masyarakat luas, khususnya di luar Bondowoso. "Meskipun workshopnya hanya sehari, kami berharap nantinya para peserta bisa aktif berkomunikasi lewat komunitas. Di Bondowoso ini ada komunitas Bonemac (Bondowoso Sinema Holic) yang sudah lama tidak aktif, sehingga bisa dihidupkan kembali," ucap mantan wartawan televisi ini, berharap. Lewat komunitas itu, katanya, masyarakat yang memiliki minat di bidang perfilman bisa saling berdiskusi mengenai karya-karyanya. Pihaknya juga bisa menyadarkan masyarakat bahwa membuat film itu tidak harus menggunakan peralatan canggih. "Dengan kamera sederhana juga bisa membuat film. Film karya siswa SMKN 1 Bondowoso pernah menang dalam lomba tingkat nasional. Artinya, dengan kondisi seperti apapun pasti bisa membuat film," tutur Pepi. Ia mengakui bahwa untuk penyaluran karya bagi peminat pembuatan film ini masih belum banyak. Sebetulnya SMKN 1 Bondowoso sudah memiliki Gerbong Maut Televisi (GMT), namun terbentur biaya produksi untuk siaran sercara berkelanjutan. "Kalau misalnya, nanti semakin banyak masyarakat yang memproduksi film maka bisa disiarkan dan bisa menghidupkan GMT yang dikelola siswa 'broadcasting' SMKN 1 Bondowoso," katanya.

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011