Rumah Sakit Simpang Lima Gumul (SLG) Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menangani pasien remaja yang mengalami luka bakar akibat ledakan karbit di Kecamatan Ringinrejo, kabupaten setempat.
Kepala Sub Bagian Penyusunan Program RS SLG Kabupaten Kediri Yunita Amalia Sari mengatakan kondisi pasien mengalami luka bakar hingga 36 persen.
"Kami berusaha semaksimal mungkin untuk pasien. Luka bakarnya 36 persen dan saat ini sudah stabil. Yang parah wajah dah tangan," katanya di Kediri, Jumat.
Ia mengatakan, pasien dibawa ke RS SLG Kabupaten Kediri pada Kamis (29/6) pagi sekitar jam 08.00 WIB. Pasien mengalami luka bakar di kedua tangan, sebagian wajah, punggung serta bagian kaki.
Pihaknya juga langsung melakukan tindakan untuk pasien yang berinisial MR tersebut dengan operasi. Saat ini, kondisi pasien juga sudah stabil.
"Jam 12.00 WIB sudah kami pindahkan ke ruang rawat inap lalu segera kami lakukan tindakan operasi jam 14.30 WIB. Kondisi saat ini alhamdulillah sduah stabil," kata dia.
Ledakan petasan karbit terjadi di dekat masjid Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri. Petasan tersebut disebut hendak dinyalakan memeriahkan Hari Raya Idul Adha 2023.
Dalam kejadian itu lima remaja menjadi korban. Mereka antara lain berinisial MR (18), MS (17), RS (18), AS (19), dan NP (18). Seluruhnya warga Desa Nambakan, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri.
Akibat ledakan tersebut sejumlah fasilitas di masjid dan madrasah rusak. Kerusakan terjadi pada bagian kaca, plafon, dan atap galvalum masjid.
Aparat Kepolisian Resor Kediri, menangani ledakan petasan karbit ini. Polres Kediri masih melakukan penyelidikan perkara ini. Saat ini, tim berupaya meminta keterangan sejumlah saksi.
"Kami terima laporan tersebut dari terjadi dugaan ledakan petasan. Saat ini, masih dalam penyelidikan anggota," kata Kasatreskrim Polres Kediri AKP Rizkika Atmadha.
Pihaknya mengatakan anggota sudah ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara. Petugas juga mengamankan sejumlah barang bukti dari lokasi.
Namun, untuk pemeriksaan korban, ia mengatakan saat ini belum bisa dilakukan dan masih menunggu proses pemulihan pasien.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Kepala Sub Bagian Penyusunan Program RS SLG Kabupaten Kediri Yunita Amalia Sari mengatakan kondisi pasien mengalami luka bakar hingga 36 persen.
"Kami berusaha semaksimal mungkin untuk pasien. Luka bakarnya 36 persen dan saat ini sudah stabil. Yang parah wajah dah tangan," katanya di Kediri, Jumat.
Ia mengatakan, pasien dibawa ke RS SLG Kabupaten Kediri pada Kamis (29/6) pagi sekitar jam 08.00 WIB. Pasien mengalami luka bakar di kedua tangan, sebagian wajah, punggung serta bagian kaki.
Pihaknya juga langsung melakukan tindakan untuk pasien yang berinisial MR tersebut dengan operasi. Saat ini, kondisi pasien juga sudah stabil.
"Jam 12.00 WIB sudah kami pindahkan ke ruang rawat inap lalu segera kami lakukan tindakan operasi jam 14.30 WIB. Kondisi saat ini alhamdulillah sduah stabil," kata dia.
Ledakan petasan karbit terjadi di dekat masjid Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri. Petasan tersebut disebut hendak dinyalakan memeriahkan Hari Raya Idul Adha 2023.
Dalam kejadian itu lima remaja menjadi korban. Mereka antara lain berinisial MR (18), MS (17), RS (18), AS (19), dan NP (18). Seluruhnya warga Desa Nambakan, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri.
Akibat ledakan tersebut sejumlah fasilitas di masjid dan madrasah rusak. Kerusakan terjadi pada bagian kaca, plafon, dan atap galvalum masjid.
Aparat Kepolisian Resor Kediri, menangani ledakan petasan karbit ini. Polres Kediri masih melakukan penyelidikan perkara ini. Saat ini, tim berupaya meminta keterangan sejumlah saksi.
"Kami terima laporan tersebut dari terjadi dugaan ledakan petasan. Saat ini, masih dalam penyelidikan anggota," kata Kasatreskrim Polres Kediri AKP Rizkika Atmadha.
Pihaknya mengatakan anggota sudah ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara. Petugas juga mengamankan sejumlah barang bukti dari lokasi.
Namun, untuk pemeriksaan korban, ia mengatakan saat ini belum bisa dilakukan dan masih menunggu proses pemulihan pasien.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023