Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur, mengalokasikan dana sebesar Rp891 juta untuk pembangunan proyek dermaga apung guna mendukung pengembangan wisata air di Sungai Bengawan Madiun.

Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air Dinas PUPR Kota Madiun Suyanto di Madiun, Jatim, Jumat mengatakan sesuai rencana dalam wisata air tersebut nantinya perahu motor akan menjadi salah satu wahana yang tersedia ketika dermaga apung di bawah Jembatan Manguharjo Kota Madiun selesai dibangun.

"Saat ini, tahap pembangunan dermaga apung masih dalam proses lelang. Menunggu penunjukan pemenang dan selanjutnya kontrak," ujarnya.

Ia mengatakan ada lima item pekerjaan utama dalam paket pembangunan dermaga apung di Jembatan Manguharjo itu yakni persiapan, tangga, panggung, dermaga apung, dan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

Untuk konsepnya, akan dibangun tangga trap berbahan wood plastic composite (WPC) hollow dari tanggul atas turun ke tepian sungai.

Selanjutnya, ujung tangga bawah dibangun dermaga dengan konsep apung atau nonstatis. Tujuannya agar dapat mudah dipindah.

"Estimasi mulai pekerjaan pertengahan bulan depan. Butuh waktu sekitar empat bulan untuk menyelesaikan pembangunan dermaga," kata Suyanto.

Menurut dia, seluruh komponen dermaga apung menggunakan material fabrikasi, sebab dermaga hanya akan beroperasi di luar musim hujan atau ketika ada kegiatan tertentu.

"Karena bukan pembangunan permanen, maka tidak perlu izin Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo. Hanya, informasinya kalau untuk pemanfaatan sungai perlu kajian," katanya.

Menurut Suyanto, kajian dari BBWS Bengawan Solo memang perlu dilakukan. Tujuannya, untuk menentukan titik lokasi objek wisata air dan juga untuk mengukur tingkat risiko luapan air Kali Madiun dan sebagai pertimbangan aspek keamanan serta keselamatan.

"Intinya, guna mengetahui lokasi yang ditentukan cocok atau tidak dimanfaatkan untuk wisata air," katanya.

Pemerintah kota kini membidik potensi aliran Sungai Bengawan Madiun yang melalui wilayahnya untuk dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai tempat wisata air.

Wali Kota Madiun Maidi menyatakan pengembangan wisata air di Bengawan Madiun merupakan bentuk optimalisasi sumber daya alam yang ada di wilayahnya.

"Sumber daya alam yang kita miliki harus dikelola sebaik mungkin dan dikembangkan untuk kesejahteraan masyarakat. Ini merupakan upaya mewujudkan hal itu," katanya.

Wali Kota juga berharap nantinya kawasan wisata air tersebut tidak hanya menjadi obyek wisata hiburan. Tetapi, juga menjadi sarana edukasi bagi anak-anak.

"Nanti, di sini juga akan ada wisata kuliner tradisional. Harapannya, pemanfaatan kawasan Taman Bantaran ini bisa semakin optimal," katanya.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023