Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan (RPH) Surabaya mencatat adanya penurunan jumlah penyembelihan hewan kurban saat Idul Adha 1444 Hijriah, karena masyarakat lebih memilih melakukan pemotongan mandiri.

"Pemotongan tahun ini agak berkurang karena tahun lalu ada virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) jadi masyarakat ke RPH. Kalau sekarang pemotongan lebih banyak di masjid-masjid," kata Direktur Utama PD RPH Surabaya Fajar Arifianto Isnugroho kepada wartawan di sela kegiatan penyembelihan hewan kurban, Kamis.

Dia menyebut pada Idul Adha tahun lalu jumlah sapi yang disembelih mencapai 170 ekor. Sedangkan pada tahun ini hanya sebesar 160 ekor sapi.

Menurutnya tingginya penyembelihan hewan kurban pada Idul Adha tahun lalu disebabkan adanya kekhawatiran dari masyarakat terkait aspek kesehatan hewan, karena adanya wabah PMK.

Oleh karena itu, masyarakat pun memilih menggunakan jasa yang disediakan oleh salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Swasta (BUMD) yang dikelola Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya itu.

"Kami memfasilitasi masyarakat untuk melakukan pemotongan di RPH," ujarnya.

Meski jumlah pemotongan berkurang, namun Fajar memastikan pelayanan di RPH tetap berjalan secara maksimal, seperti dengan melakukan pemantauan untuk mengetahui kondisi kesehatan hewan melalui antemortem dan kualitas daging melalui postmortem.

"Ketika hewan kurban ditemukan cacing hati maka pemilik hewan kurban tidak boleh bawa hati, karena tidak layak konsumsi, kalau dikemas dan dibagikan nanti kena penyakit. Nanti akan dimusnahkan," kata dia.

Dia memastikan seluruh potong tubuh hewan kurban sepenuhnya akan langsung diserahkan kepada masyarakat.

"Semua haknya pemilik hewan kurban, seperti kepala, kulit kaki, semuanya," kata dia.

Diketahui, per hari ini RPH melaksanakan pemotongan 70 hewan kurban, terdiri dari sapi dan kambing. Sedangkan, diperkirakan pada Jumat (30/6/2023) terdapat 55 hewan kurban yang akan dipotong.

Puluhan hewan kurban yang disembelih hari ini, salah satunya berasal dari Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan Kota Surabaya dengan 14 sapi. Sedangkan 18 belas sapi milik Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi langsung didistribusikan ke sejumlah lembaga keagamaan dan pendidikan di "Kota Pahlawan".

"Yang dipotong di sini hanya sapi dari PDI Perjuangan, sedangkan yang dipesan Pak Wali Kota tetap hidup karena ada yang disumbangkan kemudian motongnya di sini," ujarnya.

Di tempat yang sama, Ketua Panitia Idul Kurban PDI Perjuangan Kota Surabaya Abdul Ghoni Mukhlas Niam menyatakan seluruh daging dari hewan kurban akan langsung didistribusikan kepada masyarakat.

"Sekarang 14 sapinya, tahun kemarin ada 11 ekor. Jumlahnya bisa sekitar 2.000 pak daging," kata dia.(*)
 

Pewarta: Ananto Pradana

Editor : A Malik Ibrahim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023