Subholding Pelindo Multi Terminal (SPMT) berupaya meningkatkan produktivitas pekerja dengan menanamkan nilai kesadaran kesehatan melalui program Balancing Resilience, Energy, and Health atau "BREATH".
Direktur SDM SPMT Edi Priyanto mengatakan kesadaran terhadap pentingnya kesehatan bagi para pekerja merupakan hal kompleks, karena mencakup beragam aspek, seperti fisik, mental, dan sosial.
"Upaya tersebut tak hanya kepada pekerja, namun juga ditujukan untuk melindungi setiap orang yang berada di tempat kerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang akibat dari pekerjaan," kata Edi melalui keterangan pers yang diterima di Surabaya, Rabu.
Pemahaman nilai kesehatan itu tak hanya diberikan secara teori tetapi juga membiasakan praktik pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
Poin lainnya terkait upaya menanamkan nilai keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang dibarengi peningkatan kesadaran pada pentingnya kesehatan mental pekerja.
"Kesehatan menurut WHO adalah sehat secara fisik, mental dan sosial," ucapnya.
Lebih lanjut, persoalan kesehatan mental bisa muncul pada seorang pekerja, namun hal itu tidak disadari oleh rekan-rekan di sekitarnya. Jika tak ditangani maka kondisi tersebut bakal berdampak bagi kesehatan fisik dan produktivitas pekerjaan.
"Cara menjaga kesehatan mental seseorang dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya mulai dari menghargai diri sendiri karena hanya kami yang mampu menghargai diri sendiri," kata dia.
Sementara, Sekretaris Perusahaan Fiona Sari Utami menyebutkan "BREATH" dilaksanakan secara rutin dengan mengambil beragam tema, seperti rohani, psikologi, hingga bina mental.
Ia yakin melalui "BREATH" perusahaan mampu memenuhi kebutuhan pekerja pada upaya peningkatan kemampuan mereka masing-masing.
Program itu diharapkan mampu memahami tanda awal, faktor resiko, dan praktik memelihara kesehatan mental.
"Kegiatan yang dimulai Juni ini merupakan momentum awal dari program yang dicanangkan berkelanjutan," kata Fiona
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Direktur SDM SPMT Edi Priyanto mengatakan kesadaran terhadap pentingnya kesehatan bagi para pekerja merupakan hal kompleks, karena mencakup beragam aspek, seperti fisik, mental, dan sosial.
"Upaya tersebut tak hanya kepada pekerja, namun juga ditujukan untuk melindungi setiap orang yang berada di tempat kerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang akibat dari pekerjaan," kata Edi melalui keterangan pers yang diterima di Surabaya, Rabu.
Pemahaman nilai kesehatan itu tak hanya diberikan secara teori tetapi juga membiasakan praktik pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
Poin lainnya terkait upaya menanamkan nilai keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang dibarengi peningkatan kesadaran pada pentingnya kesehatan mental pekerja.
"Kesehatan menurut WHO adalah sehat secara fisik, mental dan sosial," ucapnya.
Lebih lanjut, persoalan kesehatan mental bisa muncul pada seorang pekerja, namun hal itu tidak disadari oleh rekan-rekan di sekitarnya. Jika tak ditangani maka kondisi tersebut bakal berdampak bagi kesehatan fisik dan produktivitas pekerjaan.
"Cara menjaga kesehatan mental seseorang dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya mulai dari menghargai diri sendiri karena hanya kami yang mampu menghargai diri sendiri," kata dia.
Sementara, Sekretaris Perusahaan Fiona Sari Utami menyebutkan "BREATH" dilaksanakan secara rutin dengan mengambil beragam tema, seperti rohani, psikologi, hingga bina mental.
Ia yakin melalui "BREATH" perusahaan mampu memenuhi kebutuhan pekerja pada upaya peningkatan kemampuan mereka masing-masing.
Program itu diharapkan mampu memahami tanda awal, faktor resiko, dan praktik memelihara kesehatan mental.
"Kegiatan yang dimulai Juni ini merupakan momentum awal dari program yang dicanangkan berkelanjutan," kata Fiona
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023