Sebanyak 40 siswa SMA Surabaya belajar bisnis dari anak mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yakni Nicholas Sean Purnama pada kegiatan "Know Our Programs In-depth" (K.O.P.I) School of Business Management Petra Christian University (PCU).
"Yang bakal dihadapi adalah anak muda dalam membangun bisnis adalah perkembangan teknologi, jadi bisnisnya harus bikin orang nyaman," kata Nicholas Sean Purnama di Jakarta, Rabu.
Pemilik bisnis Kopi se-Indonesia ini mengatakan anak muda yang mempunyai dasar coding dan ada komputer akan sangat membantu dalam berbisnis karena zaman sekarang yang berorientasi pada teknologi.
"Bisnis jual makanan masih ada, tapi bisnis anak muda lebih membuat bisnis berbasis aplikasi dan startup. Tantangannya sekarang karena banyak orang yang bikin bisnis adalah bagaimana harus bikin sesuatu yang unik," ujarnya.
Sean berpandangan bahwa dalam memulai bisnis anak muda harus didampingi oleh orang berpengalaman agar mentalnya terasah dengan tepat.
"Menurutku selain harus ada mental sendiri juga harus didampingi. Karena masih muda maka akan bikin kesalahan, tapi tidak apa-apa karena harus belajar dari kesalahan. Bisa bikin anak muda sukses kalau mereka dibimbing dengan panutan yang benar," ujarnya.
Selain itu, adanya bimbingan dari orang yang lebih berpengalaman karena anak muda cenderung takut. Jadi kalau ada yang membimbing maka akan berpengaruh sekali.
Salah satu peserta K.O.P.I asal Mawar Sharon Christian School di Surabaya, Yesha Manasye Tjahyadi siswa mengaku gembira bisa mengikuti kegiatan ini dan belajar banyak dari orang-orang besar di dunia bisnis.
"Keren acara ini. Aku belajar banyak dari orang terkenal, menjalin koneksi dan pengalaman dari para narasumber tentang dunia bisnis,” ujar Yesha Manasye Tjahyadi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Yang bakal dihadapi adalah anak muda dalam membangun bisnis adalah perkembangan teknologi, jadi bisnisnya harus bikin orang nyaman," kata Nicholas Sean Purnama di Jakarta, Rabu.
Pemilik bisnis Kopi se-Indonesia ini mengatakan anak muda yang mempunyai dasar coding dan ada komputer akan sangat membantu dalam berbisnis karena zaman sekarang yang berorientasi pada teknologi.
"Bisnis jual makanan masih ada, tapi bisnis anak muda lebih membuat bisnis berbasis aplikasi dan startup. Tantangannya sekarang karena banyak orang yang bikin bisnis adalah bagaimana harus bikin sesuatu yang unik," ujarnya.
Sean berpandangan bahwa dalam memulai bisnis anak muda harus didampingi oleh orang berpengalaman agar mentalnya terasah dengan tepat.
"Menurutku selain harus ada mental sendiri juga harus didampingi. Karena masih muda maka akan bikin kesalahan, tapi tidak apa-apa karena harus belajar dari kesalahan. Bisa bikin anak muda sukses kalau mereka dibimbing dengan panutan yang benar," ujarnya.
Selain itu, adanya bimbingan dari orang yang lebih berpengalaman karena anak muda cenderung takut. Jadi kalau ada yang membimbing maka akan berpengaruh sekali.
Salah satu peserta K.O.P.I asal Mawar Sharon Christian School di Surabaya, Yesha Manasye Tjahyadi siswa mengaku gembira bisa mengikuti kegiatan ini dan belajar banyak dari orang-orang besar di dunia bisnis.
"Keren acara ini. Aku belajar banyak dari orang terkenal, menjalin koneksi dan pengalaman dari para narasumber tentang dunia bisnis,” ujar Yesha Manasye Tjahyadi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023