Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, mulai membangun alun-alun atau groundbreaking sebagai lokasi ruang terbuka hijau.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengemukakan, kegiatan groundbreaking ini sebagai tanda bahwa impian seluruh warga memiliki alun-alun baru yang desain dan arsitekturnya keren segera terwujud.
"Beberapa tahun lalu, tepatnya di sebelah utara pendopo kabupaten ini, kami mengadakan diskusi namanya Kopi Tahu. Dalam diskusi itu menjadi obrolan yang sangat hangat bahwa seluruh masyarakat meminta alun-alun direvitalisasi dan dikembalikan seperti sedia kala," kata Wali Kota Kediri di Kediri, Selasa.
Wali Kota juga mengharapkan agar alun-alun ini tidak hanya menjadi tempat pariwisata tapi juga bisa menjadi tempat edukasi.
Desain alun-alun Kota Kediri tersebut nantinya berpegang kepada fungsi awal dari sebuah alun-alun. Lokasi tersebut diharapkan dapat menjadi ruang terbuka hijau (RTH) untuk memenuhi kebutuhan sosialisasi masyarakat di Kota Kediri.
Di alun-alun ini rencananya juga akan dilengkapi sejumlah fasilitas seperti perpustakaan sehingga para budayawan bisa mengisi literasi tentang Kota Kediri, bangunan kuno, kerajaan Kediri dan lain sebagainya.
"Selain itu, para seniman juga bisa memamerkan karya kerennya di sini," kata dia.
Alun-alun tersebut akan dilakukan pembangunan selama 210 hari ke depan. Secara konsep, alun-alun Kota Kediri bukan seperti tanah lapang namun lebih seperti garden.
Hal itu juga atas masukan dari warga yang menginginkan jika alun-alun yang dibangun tersebut bisa digunakan untuk aktiviitas sehari-hari seperti bisa lari-larian, bermain layang-layang, olahraga, maupun duduk santai sambil makan.
"Maka dari itu, alun-alun ini dilakukan pengembangan dan diharapkan bisa segera jadi dan bisa digunakan bersama-sama," ujar Mas Abu, sapaan akrabnya.
Pemerintah Kota Kediri menganggarkan sebesar Rp28 miliar dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) kota ini untuk revitalisasi alun-alun tersebut.
Sebelumnya, sejumlah bangunan pedagang kaki lima (PKL) di lokasi tersebut telah dipindah. Terdapat juga, pohon-pohon di lingkungan alun-alun ditebang sehingga proses persiapan revitalisasi bisa lebih maksimal.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengemukakan, kegiatan groundbreaking ini sebagai tanda bahwa impian seluruh warga memiliki alun-alun baru yang desain dan arsitekturnya keren segera terwujud.
"Beberapa tahun lalu, tepatnya di sebelah utara pendopo kabupaten ini, kami mengadakan diskusi namanya Kopi Tahu. Dalam diskusi itu menjadi obrolan yang sangat hangat bahwa seluruh masyarakat meminta alun-alun direvitalisasi dan dikembalikan seperti sedia kala," kata Wali Kota Kediri di Kediri, Selasa.
Wali Kota juga mengharapkan agar alun-alun ini tidak hanya menjadi tempat pariwisata tapi juga bisa menjadi tempat edukasi.
Desain alun-alun Kota Kediri tersebut nantinya berpegang kepada fungsi awal dari sebuah alun-alun. Lokasi tersebut diharapkan dapat menjadi ruang terbuka hijau (RTH) untuk memenuhi kebutuhan sosialisasi masyarakat di Kota Kediri.
Di alun-alun ini rencananya juga akan dilengkapi sejumlah fasilitas seperti perpustakaan sehingga para budayawan bisa mengisi literasi tentang Kota Kediri, bangunan kuno, kerajaan Kediri dan lain sebagainya.
"Selain itu, para seniman juga bisa memamerkan karya kerennya di sini," kata dia.
Alun-alun tersebut akan dilakukan pembangunan selama 210 hari ke depan. Secara konsep, alun-alun Kota Kediri bukan seperti tanah lapang namun lebih seperti garden.
Hal itu juga atas masukan dari warga yang menginginkan jika alun-alun yang dibangun tersebut bisa digunakan untuk aktiviitas sehari-hari seperti bisa lari-larian, bermain layang-layang, olahraga, maupun duduk santai sambil makan.
"Maka dari itu, alun-alun ini dilakukan pengembangan dan diharapkan bisa segera jadi dan bisa digunakan bersama-sama," ujar Mas Abu, sapaan akrabnya.
Pemerintah Kota Kediri menganggarkan sebesar Rp28 miliar dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) kota ini untuk revitalisasi alun-alun tersebut.
Sebelumnya, sejumlah bangunan pedagang kaki lima (PKL) di lokasi tersebut telah dipindah. Terdapat juga, pohon-pohon di lingkungan alun-alun ditebang sehingga proses persiapan revitalisasi bisa lebih maksimal.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023