Kasi Bimbingan Ibadah Daerah Kerja (Daker) Madinah, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Yendra Al Hamidy, mengimbau jamaah agar saat wukuf di Padang Arafah memaksimalkan beribadah dan berdoa, serta tidak memikirkan urusan-urusan dunia.
"Dimaksimalkan berdoa, selain harus berhenti memikirkan dunia, karena meski punya uang, belum tentu tahun depan bisa berangkat lagi," kata Yendra di Mekkah, Selasa.
Petugas juga mengingatkan jamaah agar menghindari hal-hal yang dilarang saat berihram seperti mencabut pohon-pohonan, membunuh binatang, dan mengucapkan hal-hal yang tidak bermanfaat, termasuk rafats (melakukan hal-hal yang berkaitan dengan syahwat), fusuq (berbuat dosa) dan jidal (saling berbantah-bantahan).
Selasa (27/6) di Arafah, setelah jamaah Shalat Subuh, jamaah beristirahat sejenak dan akan diingatkan para petugas saat masuk waktu wukuf.
"Diingatkan bersiap melakukan wukuf di maktab masing-masing saat zawal, kira-kira pukul 11.30. Jamaah juga dibimbing untuk selalu bertalbiyah," kata Yendra.
Jamaah dianjurkan untuk memperbanyak membaca Al-Quran, berdoa, bertaubat, dan bermuhasabah diri.
Dikatakan Yendra, kegiatan wukuf dimulai dengan pembacaan khutbah oleh petugas yang sudah ditunjuk di setiap masing-masing maktab.
Jamaah kemudian Shalat Dzuhur dan Ashar secara jamak takdim. Selesai salat, mereka makan siang dan istirahat secukupnya, sesuai dengan waktu yang ditentukan petugas.
Selesai isoma, jamaah kembali melanjutkan wukuf, membaca tasbih, tahlil, tahmid, dan berdoa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Hingga waktu Maghrib tiba pada tanggal 10 Dzulhijjah, jamaah baru akan didorong ke Muzdalifah untuk menginap/mabit sejenak, sambil mengumpulkan batu-batu kecil untuk melempar jumrah di Mina.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Dimaksimalkan berdoa, selain harus berhenti memikirkan dunia, karena meski punya uang, belum tentu tahun depan bisa berangkat lagi," kata Yendra di Mekkah, Selasa.
Petugas juga mengingatkan jamaah agar menghindari hal-hal yang dilarang saat berihram seperti mencabut pohon-pohonan, membunuh binatang, dan mengucapkan hal-hal yang tidak bermanfaat, termasuk rafats (melakukan hal-hal yang berkaitan dengan syahwat), fusuq (berbuat dosa) dan jidal (saling berbantah-bantahan).
Selasa (27/6) di Arafah, setelah jamaah Shalat Subuh, jamaah beristirahat sejenak dan akan diingatkan para petugas saat masuk waktu wukuf.
"Diingatkan bersiap melakukan wukuf di maktab masing-masing saat zawal, kira-kira pukul 11.30. Jamaah juga dibimbing untuk selalu bertalbiyah," kata Yendra.
Jamaah dianjurkan untuk memperbanyak membaca Al-Quran, berdoa, bertaubat, dan bermuhasabah diri.
Dikatakan Yendra, kegiatan wukuf dimulai dengan pembacaan khutbah oleh petugas yang sudah ditunjuk di setiap masing-masing maktab.
Jamaah kemudian Shalat Dzuhur dan Ashar secara jamak takdim. Selesai salat, mereka makan siang dan istirahat secukupnya, sesuai dengan waktu yang ditentukan petugas.
Selesai isoma, jamaah kembali melanjutkan wukuf, membaca tasbih, tahlil, tahmid, dan berdoa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Hingga waktu Maghrib tiba pada tanggal 10 Dzulhijjah, jamaah baru akan didorong ke Muzdalifah untuk menginap/mabit sejenak, sambil mengumpulkan batu-batu kecil untuk melempar jumrah di Mina.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023