Jamaah kuota haji tambahan asal Provinsi Jawa Timur siap diberangkatkan ke Tanah Suci melalui Embarkasi Surabaya pada 23 Juni 2023, kata pejabat Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) setempat.
Ketua PPIH Embarkasi Surabaya Husnul Maram menjelaskan kuota haji tambahan asal Provinsi Jatim semula ditetapkan berjumlah 1.300 orang.
"Tadi pagi mendapat sisa kuota tambahan lagi sebanyak 460 orang," katanya kepada wartawan di Surabaya, Senin malam.
Seluruh jamaah calon haji dari kuota tambahan asal Provinsi Jatim ini akan diberangkatkan ke Tanah Suci pada 23 Juni 2023, tergabung dalam kelompok terbang 85 hingga 88 Embarkasi Surabaya.
"Seluruhnya nanti dari Embarkasi Surabaya akan mendarat di Madinah. Tapi cuma satu malam di Madinah dan akan langsung melanjutkan perjalanan melalui jalur darat ke Mekkah," ujar Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Jatim itu.
Husnul memastikan seluruh kelengkapan dokumen untuk keberangkatan ke Tanah Suci sedang dalam proses penyelesaian, termasuk terkait pelunasan biaya haji.
"Untuk pelunasan biaya haji tinggal yang sisa kuota tambahan. Dari 460 jamaah, terdata 12 orang belum melunasi. Kalau tidak bisa melunasi, banyak yang bersedia menggantikannya," ucapnya.
Sedangkan untuk pengurusan visa, dipastikan dalam kurun waktu 4 x 24 jam sebelum keberangkatan sudah rampung semuanya.
Sementara untuk jamaah calon haji reguler asal Jatim yang berjumlah 35.152 orang tergabung dalam 84 kloter, telah diberangkatkan ke Tanah Suci mencapai 86 persen.
PPIH Embarkasi Surabaya hingga tadi malam telah memberangkatkan sebanyak 72 kloter, atau berjumlah 31.712 jamaah termasuk petugas haji ke Tanah Suci.
Terdata jamaah yang tergabung dalam kloter 1 - 72 kloter tersebut, sebanyak 28 orang tertunda keberangkatannya, mayoritas karena sakit, serta 4 di antaranya diketahui hamil saat pemeriksaan kesehatan di Asrama Haji Embarkasi Surabaya.
Sementara terdata sampai hari ini sebanyak 23 jamaah calon haji asal Jatim meninggal dunia di Tanah Suci, terdiri dari 15 laki-laki dan 8 perempuan.
Husnul merinci, 9 orang di antaranya meninggal dunia di Madinah, 13 orang di Mekkah dan seorang di Jeddah.
"Kebanyakan meninggal dunia karena sakit jantung. Rentang usianya antara 41 hingga 75 tahun ke atas," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Ketua PPIH Embarkasi Surabaya Husnul Maram menjelaskan kuota haji tambahan asal Provinsi Jatim semula ditetapkan berjumlah 1.300 orang.
"Tadi pagi mendapat sisa kuota tambahan lagi sebanyak 460 orang," katanya kepada wartawan di Surabaya, Senin malam.
Seluruh jamaah calon haji dari kuota tambahan asal Provinsi Jatim ini akan diberangkatkan ke Tanah Suci pada 23 Juni 2023, tergabung dalam kelompok terbang 85 hingga 88 Embarkasi Surabaya.
"Seluruhnya nanti dari Embarkasi Surabaya akan mendarat di Madinah. Tapi cuma satu malam di Madinah dan akan langsung melanjutkan perjalanan melalui jalur darat ke Mekkah," ujar Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Jatim itu.
Husnul memastikan seluruh kelengkapan dokumen untuk keberangkatan ke Tanah Suci sedang dalam proses penyelesaian, termasuk terkait pelunasan biaya haji.
"Untuk pelunasan biaya haji tinggal yang sisa kuota tambahan. Dari 460 jamaah, terdata 12 orang belum melunasi. Kalau tidak bisa melunasi, banyak yang bersedia menggantikannya," ucapnya.
Sedangkan untuk pengurusan visa, dipastikan dalam kurun waktu 4 x 24 jam sebelum keberangkatan sudah rampung semuanya.
Sementara untuk jamaah calon haji reguler asal Jatim yang berjumlah 35.152 orang tergabung dalam 84 kloter, telah diberangkatkan ke Tanah Suci mencapai 86 persen.
PPIH Embarkasi Surabaya hingga tadi malam telah memberangkatkan sebanyak 72 kloter, atau berjumlah 31.712 jamaah termasuk petugas haji ke Tanah Suci.
Terdata jamaah yang tergabung dalam kloter 1 - 72 kloter tersebut, sebanyak 28 orang tertunda keberangkatannya, mayoritas karena sakit, serta 4 di antaranya diketahui hamil saat pemeriksaan kesehatan di Asrama Haji Embarkasi Surabaya.
Sementara terdata sampai hari ini sebanyak 23 jamaah calon haji asal Jatim meninggal dunia di Tanah Suci, terdiri dari 15 laki-laki dan 8 perempuan.
Husnul merinci, 9 orang di antaranya meninggal dunia di Madinah, 13 orang di Mekkah dan seorang di Jeddah.
"Kebanyakan meninggal dunia karena sakit jantung. Rentang usianya antara 41 hingga 75 tahun ke atas," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023