Pemerintah Kota Madiun menata tempat berjualan untuk para pelaku usaha pedagang kali lima (PKL) sebagai upaya mendukung pembangunan ekonomi dan infrastruktur daerah agar lebih baik.

"Penataan kota saat ini tidak hanya fisik, tapi sumber daya manusianya juga. Termasuk PKL akan ditata seperti di negara maju," ujar Wali Kota Madiun Maidi dalam kegiatan Pembinaan PKL yang diikuti 100 perwakilan dari berbagai paguyuban di Aston Hotel Madiun, Senin.

Menurut dia, PKL merupakan bagian dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang sangat penting karena ikut meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kota Madiun.

Dengan kondisi tersebut, keberadaan PKL wajib untuk terus dibina agar turut mendukung pembangunan di Kota Madiun.

Melalui sejumlah pembenahan itu, dalam jangka menengah dan panjang nantinya dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke kota setempat.

"Kalau tempatnya sudah bagus, pedagangnya juga harus bagus. Harus melayani dengan baik," kata Maidi.

Tidak hanya itu, pedagang juga wajib menjaga kebersihan. Baik lingkungan maupun pribadi. Hal itu penting agar membuat pembeli nyaman. Apalagi, pembeli bukan dari lokal daerah setempat.

Ia mengatakan bahwa Kota Madiun saat ini menjadi tempat tujuan wisatawan. Wisatawan harus diberikan kesan yang baik. Harapannya mereka kembali datang dengan mengajak banyak orang lainnya.

"Kota ini kalau tidak ada yang datang, ekonomi bisa mati. Karena kita tidak punya sumber daya alam. Jadi saya minta kalau melayani pembeli yang baik dan sopan. Ini penting untuk keberlangsungan ke depannya," katanya.

Untuk itu, melalui pengawasan dan pembinaan, PKL diharapkan dapat tetap beraktivitas tanpa meninggalkan prinsip kepentingan umum, sosial, budaya, ekonomi, keamanan, ketertiban, kesehatan, dan kebersihan lingkungan.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023