PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatatkan kinerja yang positif di wilayah Jawa Timur yang terlihat dari penghimpunan dana pihak ketiga dan penyaluran pembiayaan khususnya di segmen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
CEO BSI Region Surabaya Kemas Erwan dalam keterangannya di Surabaya, Selasa, berkomitmen terus memperkuat pembiayaan segmen UMKM di provinsi tersebut sebagai salah satu cara mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi daerah.
"Perseroan membukukan pertumbuhan bisnis yang positif. Kinerja ini tidak lepas dari minat masyarakat yang tinggi terhadap kehadiran BSI dan UMKM Center BSI di Surabaya," katanya.
Tercatat, per April 2023 perolehan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp19,6 triliun dengan penyaluran pembiayaan sebesar Rp14,4 triliun.
Kualitas pembiayaan pun terjaga baik dengan non performing financing (NPF) berada pada posisi 2,13 persen.
Adapun pembiayaan UMKM pada periode yang sama mencapai Rp2,1 triliun atau tumbuh 19,71 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
Dengan demikian, Kemas menekankan bahwa BSI di wilayah Surabaya siap mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi syariah di Jawa Timur.
Baca juga: Exco PSSI: Antusiasme masyarakat jadi pemacu pemain Timnas Indonesia
Dia mengungkapkan di area Jawa Timur saat ini BSI telah memiliki 2 juta nasabah dan optimistis akan terus tumbuh.
"Kami optimistis jumlah nasabah BSI di Jawa Timur yang saat ini mencapai lebih dari 2 juta nasabah dapat terus meningkat seiring dengan diversifikasi layanan produk syariah BSI di Jawa Timur," tutur Kemas.
Jawa Timur memiliki banyak potensi industri terbesar di Indonesia, antara lain industri manufaktur, makanan dan minuman, otomotif dan UMKM.
Potensi-potensi tersebut prospektif untuk digarap, melalui strategi BSI yang berkomitmen terus mendorong dan berperan lebih besar guna menghadirkan ekosistem halal di Jawa Timur.
"Kami optimistis perbankan syariah mampu bersaing dengan baik di Jawa Timur," ujarnya.
Sedangkan, dukungan BSI terhadap pengembangan UMKM diimplementasikan pada pembangunan BSI UMKM Centre Surabaya pada 2022.
Saat ini UMKM Center Surabaya telah memiliki 276 UMKM binaan, dan terus meningkat seiring dengan banyaknya pendampingan dan program peningkatan kapasitas para pelaku UMKM yang dibina.
BSI UMKM Centre Surabaya hadir untuk memfasilitasi para pelaku UMKM dalam memproduksi hingga memasarkan produknya.
Sehingga, kata dia proses bisnis UMKM dari hulu hingga hilir dapat dilakukan dengan tepat dan efisien.
"Selain itu, di tempat ini juga diberikan berbagai pelatihan dan pembinaan sehingga UMKM yang dibina dan diberdayakan BSI dapat naik kelas," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
CEO BSI Region Surabaya Kemas Erwan dalam keterangannya di Surabaya, Selasa, berkomitmen terus memperkuat pembiayaan segmen UMKM di provinsi tersebut sebagai salah satu cara mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi daerah.
"Perseroan membukukan pertumbuhan bisnis yang positif. Kinerja ini tidak lepas dari minat masyarakat yang tinggi terhadap kehadiran BSI dan UMKM Center BSI di Surabaya," katanya.
Tercatat, per April 2023 perolehan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp19,6 triliun dengan penyaluran pembiayaan sebesar Rp14,4 triliun.
Kualitas pembiayaan pun terjaga baik dengan non performing financing (NPF) berada pada posisi 2,13 persen.
Adapun pembiayaan UMKM pada periode yang sama mencapai Rp2,1 triliun atau tumbuh 19,71 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
Dengan demikian, Kemas menekankan bahwa BSI di wilayah Surabaya siap mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi syariah di Jawa Timur.
Baca juga: Exco PSSI: Antusiasme masyarakat jadi pemacu pemain Timnas Indonesia
Dia mengungkapkan di area Jawa Timur saat ini BSI telah memiliki 2 juta nasabah dan optimistis akan terus tumbuh.
"Kami optimistis jumlah nasabah BSI di Jawa Timur yang saat ini mencapai lebih dari 2 juta nasabah dapat terus meningkat seiring dengan diversifikasi layanan produk syariah BSI di Jawa Timur," tutur Kemas.
Jawa Timur memiliki banyak potensi industri terbesar di Indonesia, antara lain industri manufaktur, makanan dan minuman, otomotif dan UMKM.
Potensi-potensi tersebut prospektif untuk digarap, melalui strategi BSI yang berkomitmen terus mendorong dan berperan lebih besar guna menghadirkan ekosistem halal di Jawa Timur.
"Kami optimistis perbankan syariah mampu bersaing dengan baik di Jawa Timur," ujarnya.
Sedangkan, dukungan BSI terhadap pengembangan UMKM diimplementasikan pada pembangunan BSI UMKM Centre Surabaya pada 2022.
Saat ini UMKM Center Surabaya telah memiliki 276 UMKM binaan, dan terus meningkat seiring dengan banyaknya pendampingan dan program peningkatan kapasitas para pelaku UMKM yang dibina.
BSI UMKM Centre Surabaya hadir untuk memfasilitasi para pelaku UMKM dalam memproduksi hingga memasarkan produknya.
Sehingga, kata dia proses bisnis UMKM dari hulu hingga hilir dapat dilakukan dengan tepat dan efisien.
"Selain itu, di tempat ini juga diberikan berbagai pelatihan dan pembinaan sehingga UMKM yang dibina dan diberdayakan BSI dapat naik kelas," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023