Universitas Jember (Unej) menjajaki kerja sama dengan University of California (UC) Davis Amerika Serikat dalam pengembangan riset tentang kopi melalui diskusi yang digelar di kampus setempat pada Kamis (8/6) hingga Jumat (9/6).
Kegiatan bertajuk "International Focus Group Discussion on Collaboration in Academic, Research and Community Development" yang digelar oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Unej membahas riset kopi yang merupakan bagian dari rencana konsorsium riset kopi.
"Pada tahun 2016 saya menemukan sebuah kafe bernama Peet’s Coffee di dekat kampus kami yang menyajikan kopi yang enak dan ternyata bahan bakunya adalah kopi dari Indonesia," kata dosen University of California (UC) Davis Amerika Serikat Prof. William Ristenpart di Kampus Unej.
Pihaknya mulai tahun 2013 melakukan penelitian tentang kopi bersama kolega dan penelitian itu kemudian diwujudkan dalam sebuah pusat penelitian kopi di kampus UC Davis Amerika Serikat.
"Timbul keinginan untuk bekerja sama dengan perguruan tinggi di Indonesia, terutama yang telah melakukan riset mengenai kopi seperti Universitas Jember apalagi ternyata Jember dan daerah sekitarnya merupakan penghasil kopi berkualitas tinggi," tuturnya.
Kemendikbudristek bersama UC Davis Amerika Serikat melibatkan 7 perguruan tinggi yaitu Institut Pertanian Bogor, Universitas Gadjah Mada, Universitas Syiah Kuala, Universitas Jember, Universitas Lampung, Universitas Hasanuddin, dan Universitas Brawijaya untuk rencana pembentukan konsorsium riset kopi.
Sementara itu, Wakil Rektor III Unej Prof. Bambang Kuswandi menyambut gembira rintisan kerja sama riset kopi karena kampusnya memiliki rekam jejak penelitian kopi, terbukti dengan keberhasilan membina petani kopi di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo dan pendirian Sekolah Kopi RAISA (Raung Ijen Sumberwringin Agropolitan) di Desa Rejo Agung Kecamatan Sumber Wringin, Kabupaten Bondowoso tahun 2022.
"Jember cocok untuk melakukan penelitian kopi karena wilayah Jember dan sekitarnya adalah penghasil kopi unggul seperti kopi Java Ijen, kemudian ada Unej yang fokus pada pengembangan pertanian perkebunan juga didukung keberadaan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Kegiatan bertajuk "International Focus Group Discussion on Collaboration in Academic, Research and Community Development" yang digelar oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Unej membahas riset kopi yang merupakan bagian dari rencana konsorsium riset kopi.
"Pada tahun 2016 saya menemukan sebuah kafe bernama Peet’s Coffee di dekat kampus kami yang menyajikan kopi yang enak dan ternyata bahan bakunya adalah kopi dari Indonesia," kata dosen University of California (UC) Davis Amerika Serikat Prof. William Ristenpart di Kampus Unej.
Pihaknya mulai tahun 2013 melakukan penelitian tentang kopi bersama kolega dan penelitian itu kemudian diwujudkan dalam sebuah pusat penelitian kopi di kampus UC Davis Amerika Serikat.
"Timbul keinginan untuk bekerja sama dengan perguruan tinggi di Indonesia, terutama yang telah melakukan riset mengenai kopi seperti Universitas Jember apalagi ternyata Jember dan daerah sekitarnya merupakan penghasil kopi berkualitas tinggi," tuturnya.
Kemendikbudristek bersama UC Davis Amerika Serikat melibatkan 7 perguruan tinggi yaitu Institut Pertanian Bogor, Universitas Gadjah Mada, Universitas Syiah Kuala, Universitas Jember, Universitas Lampung, Universitas Hasanuddin, dan Universitas Brawijaya untuk rencana pembentukan konsorsium riset kopi.
Sementara itu, Wakil Rektor III Unej Prof. Bambang Kuswandi menyambut gembira rintisan kerja sama riset kopi karena kampusnya memiliki rekam jejak penelitian kopi, terbukti dengan keberhasilan membina petani kopi di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo dan pendirian Sekolah Kopi RAISA (Raung Ijen Sumberwringin Agropolitan) di Desa Rejo Agung Kecamatan Sumber Wringin, Kabupaten Bondowoso tahun 2022.
"Jember cocok untuk melakukan penelitian kopi karena wilayah Jember dan sekitarnya adalah penghasil kopi unggul seperti kopi Java Ijen, kemudian ada Unej yang fokus pada pengembangan pertanian perkebunan juga didukung keberadaan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023