Sejumlah seniman Surabaya menggelar pameran lukisan bertema "Batas Luar" tujuannya untuk merayakan Bulan Bung Karno, dan digelar di Visma Gallery Surabaya, mulai 30 Mei hingga 11 Juni 2023.
Salah satu seniman Doddy Hernanto atau biasa dipanggil Mr D One Finger yang turut dalam pameran itu, Selasa, mengatakan dalam pameran itu menampilkan dimensi gambar yang terwujud dalam goresan wajah Bung Karno tertawa lepas, mengekspresikan kebahagiaan menyambut kelahiran Pancasila yang menjadi ideologi bangsa Indonesia dalam hidup bersama ekosistem dunia.
"Kebahagiaan Soekarno mengawal Pancasila, saya wujudkan dalam Bekerja dan berkarya," ucap Mr D, yang dikenal seniman suka menggabungkan quick response code (QR Code) dengan gambar, sketsa, animasi hingga video.
Karya yang dipamerkan di ruang galery tersebut berjumlah tiga, yakni lukisan QR Art kanvas panel berjudul Proklamasi, Soekarno dan Surabaya, dengan dukungan Kawoong Innovation.
Mr D mengatakan, dua kata kerja yang berbeda makna itu sanggup dilakukan oleh Bung Karno dalam momentum yang tak terpisah. Bahkan, saat menjadi Presiden RI pertama.
Menurut dia, sosok Soekarno memiliki dua teladan penting yang digambarkan dalam lukisan QR artnya.
"Bung Karno mengurus negeri ini secara totalitas. Tekanan dari dalam dan luar negeri tak menyurutkan tekadnya bersama Bung Hatta memproklamirkan kemerdekaan RI pada Agustus 1945," katanya.
Selain itu, dirinya juga menilai bahwa Soekarno telah membuktikan secara otentik, yakni bekerja untuk rakyat dan mewujudkan kedaulatan.
"Ini dapat dinilai sebagai bekerja secara Pancasila. Bekerja untuk kepentingan orang banyak dan kepentingan bangsa," tuturnya.
Sementara dalam hal berkarya, kata Mr D, Soekarno, Soekarno telah melahirkan karya- karya yang tangible, karena dalam kesibukannya sebagai Presiden RI, Bung Karno masih sempat membuat sebuah lukisan.
"Karyanya hingga kini terus berbicara. Bahkan menjadi bahan pembicaraan, sebut saja, lukisan berjudul "Rini", dengan cat minyak di atas canvas yang dibuatnya tahun 1958. Selain itu, Bung Karno juga menyelesaikan sketsa dasar yang dibuat seniman Dullah, sebuah lukisan perempuan berkebaya dengan teknik gambar wajah dari samping itu, dipajang di dinding istana kepresidenan RI," ujarnya.
Konon, lanjutnya, Bung Karno menyebut lukisan tersebut adalah gambaran perempuan Indonesia yang mengabdi tanpa meminta balasan.
"Jika dihitung, mungkin ribuan koleksi lukisan karya Bung Karno menghias dinding-dinding istana kepresidenan RI," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Salah satu seniman Doddy Hernanto atau biasa dipanggil Mr D One Finger yang turut dalam pameran itu, Selasa, mengatakan dalam pameran itu menampilkan dimensi gambar yang terwujud dalam goresan wajah Bung Karno tertawa lepas, mengekspresikan kebahagiaan menyambut kelahiran Pancasila yang menjadi ideologi bangsa Indonesia dalam hidup bersama ekosistem dunia.
"Kebahagiaan Soekarno mengawal Pancasila, saya wujudkan dalam Bekerja dan berkarya," ucap Mr D, yang dikenal seniman suka menggabungkan quick response code (QR Code) dengan gambar, sketsa, animasi hingga video.
Karya yang dipamerkan di ruang galery tersebut berjumlah tiga, yakni lukisan QR Art kanvas panel berjudul Proklamasi, Soekarno dan Surabaya, dengan dukungan Kawoong Innovation.
Mr D mengatakan, dua kata kerja yang berbeda makna itu sanggup dilakukan oleh Bung Karno dalam momentum yang tak terpisah. Bahkan, saat menjadi Presiden RI pertama.
Menurut dia, sosok Soekarno memiliki dua teladan penting yang digambarkan dalam lukisan QR artnya.
"Bung Karno mengurus negeri ini secara totalitas. Tekanan dari dalam dan luar negeri tak menyurutkan tekadnya bersama Bung Hatta memproklamirkan kemerdekaan RI pada Agustus 1945," katanya.
Selain itu, dirinya juga menilai bahwa Soekarno telah membuktikan secara otentik, yakni bekerja untuk rakyat dan mewujudkan kedaulatan.
"Ini dapat dinilai sebagai bekerja secara Pancasila. Bekerja untuk kepentingan orang banyak dan kepentingan bangsa," tuturnya.
Sementara dalam hal berkarya, kata Mr D, Soekarno, Soekarno telah melahirkan karya- karya yang tangible, karena dalam kesibukannya sebagai Presiden RI, Bung Karno masih sempat membuat sebuah lukisan.
"Karyanya hingga kini terus berbicara. Bahkan menjadi bahan pembicaraan, sebut saja, lukisan berjudul "Rini", dengan cat minyak di atas canvas yang dibuatnya tahun 1958. Selain itu, Bung Karno juga menyelesaikan sketsa dasar yang dibuat seniman Dullah, sebuah lukisan perempuan berkebaya dengan teknik gambar wajah dari samping itu, dipajang di dinding istana kepresidenan RI," ujarnya.
Konon, lanjutnya, Bung Karno menyebut lukisan tersebut adalah gambaran perempuan Indonesia yang mengabdi tanpa meminta balasan.
"Jika dihitung, mungkin ribuan koleksi lukisan karya Bung Karno menghias dinding-dinding istana kepresidenan RI," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023