Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Madiun, Jawa Timur melibatkan sebanyak 795 petugas untuk melakukan Sensus Pertanian 2023 (ST2023) yang berlangsung mulai 1 Juni hingga 31 Juli 2023.

"Ratusan petugas tersebut bertugas di 15 kecamatan di Kabupaten Madiun dan terbagi sebagai pencacah, pendamping, dan koordinator," ujar Kepala BPS Kabupaten Madiun Herlina P. Sambodo di Madiun, Sabtu.

Menurut dia, Sensus Pertanian 2023 bertujuan untuk menghasilkan data pertanian, seperti jumlah petani di seluruh Indonesia, struktur usaha tani, jumlah petani milenial, dan kondisi urban farming (pertanian perkotaan).

"Kami mencoba melakukan pendataan dengan variabel internasional. Menggunakan kuisioner kertas, juga menggunakan tagging sehingga menghasilkan data by name by address (nama sesuai alamat)," katanya. 



Herlina mengungkapkan sensus pertanian dilakukan setiap 10 tahun sekali. ST2023 dirancang untuk menangkap seluruh aktivitas sektor pertanian di Indonesia, baik yang skalanya kecil, maupun besar.

ST2023 mencakup tiga jenis usaha pertanian. Usaha Pertanian Perorangan (UTP), Usaha Pertanian Lainnya (UTL), dan Usaha Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum (UPB).

Ketiganya merupakan representasi dari pelaku usaha pertanian di Indonesia dari skala kecil hingga besar, dari yang mengusahakan tanaman pangan hingga jasa pertanian.

Bupati Madiun Ahmad Dawami meminta para petugas sensus pertanian agar teliti dan tidak sembarangan dalam mengambil data. Sebab data yang dikumpulkan akan diolah dan dijadikan sumber dalam pengambilan kebijakan oleh pemerintah, baik daerah hingga pusat.

"Sensus pertanian memiliki peran penting, untuk itu diperlukan data yang akurat agar kebijakan yang diambil memiliki akurasi yang baik. Oleh karena itu, kualitas dan manfaat dari hasil pendataan menjadi hal yang sangat penting," kata Bupati Madiun.

Ia juga berharap masyarakat menerima kehadiran para petugas dan memberikan data yang sebaik-baiknya, sehingga sensus pertanian berjalan lancar.*
 

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023