Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar meminta kadernya mencari tahu alamat dan latar belakang seorang siswa SD yang terpaksa pindah ke Sekolah Luar Biasa (SLB) karena selalu dirundung di sekolah lamanya.

"Saya minta kader PKB di Salatiga, atau siapapun yang tahu alamat anak itu tolong dicari, beri bantuan apa yang diperlukan," kata Cak Imin dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, fisik dan psikis siswa tersebut tampak sehat.
 
"Pikiran saya betul-betul campur aduk melihat video itu. Hanya gara-gara dirundung sampai harus pindah sekolah. Wong tampak sekali sehat kok mau sekolah di SLB," ujarnya.
 
Tak hanya itu, Cak Imin yang juga Wakil Ketua DPR RI bidang Korkesra mengusulkan siswa yang belum diketahui namanya tersebut untuk masuk pondok pesantren.
 
"Kalau bersedia saya siap memfasilitasi siswa itu masuk pondok pesantren, nanti saya komunikasikan dengan Gus Yusuf (Ketua DPW PKB Jateng)," tambah dia.
 
Sebelumnya seorang pengguna TikTok dengan akun @satriabagus60 mengunggah kisah pilu siswa SD tersebut pada Selasa (30/5). Dalam video itu, terlihat seorang ayah mengantar anaknya yang berseragam merah putih ke sekolah SLB dengan berjalan kaki.
 
Saat ditanya, siswa yang tampak sehat tersebut memang bersekolah di SLB. Ia mengaku pindah ke sekolah tersebut karena sering dirundung teman-temannya.
 
''Di SD saya diganggu teman-teman,'' ujar siswa tersebut.
 
Sang ayah juga menambahkan bahwa buku anaknya pernah dirobek ketika anaknya sedang menulis.
 
Meski sudah dilaporkan kepada guru, teman-teman siswa tersebut tidak kapok dan masih tetap mengganggunya. Padahal menurut keterangan pengunggah, siswa tersebut masih semangat sekolah meski jarak rumah dan sekolahan hampir 2 km.
 
''Dan ternyata setelah aku tanya anak itu sehat, kondisinya sehat. Alhamdulillah. Dia sekarang sekolah di luar biasa dekat rumahku karena dia itu tidak mau sekolah yang dulu. Bayangin sampai segitunya,'' ujar pria yang mengunggah video tersebut.

Pewarta: Narda Margaretha Sinambela

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023