Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji menginventarisasi kerugian dampak kebakaran Pasar Arjosari yang menyebabkan sedikitnya 14 kios sembako ludes dilalap "si jago merah".

"Hari ini kami mulai melakukan pendataan," kata Indrata usai meninjau pasar Arjosari yang hangus terbakar di Arjosari, Pacitan, Senin.

Hasil inventarisasi sementara, kerugian ditaksir mencapai Rp400 juta lebih.

Nilai itu belum dihitung dampak nonmateriil terkait mandeknya aktivitas transaksi di pasar yang sementara ditutup total untuk kepentingan penyidikan.

"Yang pertama-tama, tentu kami sangat prihatin atas kejadian ini. Pedagang tidak hanya kehilangan tempat berjualan serta barang dagangannya, tapi juga aktivitas ekonomi (di pasar) menjadi terganggu," kata bupati muda yang akrab di sapa Mas Aji ini.

Untuk penanganan sementara, lanjut dia, Dinas Perdagangan dan Tenaga Kerja akan melakukan koordinasi dengan paguyuban pedagang pasar.

"Apakah masih punya stok dan lainnya? Jika dagangannya habis yang dijual apa? Ya ditunggu dulu saja hasilnya seperti apa," kata bupati.

Pasar Arjosari merupakan pasar utama di Kecamatan Arjosari.

Lokasinya yang strategis di jalan raya Pacitan - Ponorogo dan berada di jalur urat nadi ekonomi bagi masyarakat Kecamatan Nawangan, Tegalombo dan sekitarnya membuat pasar ini kerap menjadi jujugan warga dan pedagang daerah pedalaman untuk belanja.

Kebakaran yang melanda pasar ini pada Minggu (28/5) sore menjelang petang pun sontak membuat warga gempar.

Tdak sedikit warga yang datang menonton saat kebakaran terjadi. Sementara pedagang yang tak sempat menyelamatkan barang dagangannya hanya bisa meratapi nasib yang mereka alami.

Sebanyak 14 kios yang hangus terbakar itu merupakan toko menjual bahan sembako.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023