Jember - Petugas polisi hutan (polhut) dari Taman Nasional Meru Betiri (TNMB) meningkatkan patroli di kawasan hutan konservasi untuk mengantisipasi maraknya pembalakan liar selama libur Lebaran 2011.
Koordinator Polhut TNMB Musafa, Minggu mengatakan, sejumlah personel polhut akan melakukan patroli secara rutin dan lebih intensif selama Lebaran karena dikhawatirkan pelaku pembalakan liar memanfaatkan waktu Lebaran untuk mencuri kayu rimba.
"Berdasarkan pengalaman beberapa tahun terakhir, para pelaku pembalakan liar justru masuk hutan di saat petugas polhut sedang libur Lebaran," tuturnya.
Untuk itu, kata dia, polhut akan berusaha maksimal untuk menjaga hutan konservasi selama Lebaran dan mempersempit ruang gerak pelaku ilegal logging dengan berbagai langkah strategis.
"Jumlah personel polhut memang terbatas, namun kami bekerja sama dengan masyarakat untuk menekan kasus pembalakan liar di kawasan TNMB seluas 58 ribu hektare," paparnya.
Musafa menjelaskan, modus yang dilakukan pelaku ilegal logging untuk mencuri kayu rimba selalu berubah, sehingga petugas menelusuri dan mengkaji modus baru yang dilakukan pelaku.
"Pertengahan Agustus lalu, kami berhasil menangkap tiga pelaku pembalakan liar jalan desa Dusun Baban Tengah, Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, karena mencuri kayu bendo dan bayur" katanya.
Ia berharap kasus pembalakan liar dapat ditekan dengan patroli yang cukup ketat dan intensif selama Lebaran, sehingga petugas polhut tidak boleh lengah selama libur Hari Raya Idul Fitri 1432 Hijriah.
"Petugas polhut bisa bersilaturahmi dengan sanak saudara selama Lebaran, namun ada jadwal piket untuk melakukan patroli, sehingga harus bergantian," tuturnya.
Data di TNMB tercatat total kasus pembalakan liar sejak Januari-Agustus 2011 sebanyak 38 kasus, perburuan satwa liar sebanyak 10 kasus, perambahan hutan sebanyak satu kasus, dan gangguan kehutanan lainnya sebanyak sembilan kasus.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011