Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur memberikan kemudahan kepada perempuan di kabupaten setempat bisa mengakses program Kelompok Usaha Perempuan Mandiri (Kurma) yang dicanangkan sejak 2022.
 
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Pemerintah Kabupaten Sidoarjo Mohamad Edi Kurniadi di Sidoarjo, Jumat, mengatakan, pihaknya memberikan kemudahan untuk perempuan rumah tangga yang memiliki usaha dengan program Kurma.

"Dengan target penerima Kurma tahun 2023 sebesar 2.400 kelompok atau masih sama dengan tahun 2022," katanya.

Ia mengatakan, dari program ini diharapkan lima tahun ke depan, sebanyak 8.467 RT RW di Kabupaten Sidoarjo mempunyai usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) unggulan. Bentuk program tersebut berupa pemberian bantuan dana hibah yang besarnya mencapai Rp5 juta sampai Rp10 juta.

"Sesuai dengan perintah Presiden untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yaitu mencetak UMKM go to ekspor dan kedua P3DN (Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri). Hasil nyata Kurma ini tahun 2022 Sidoarjo telah berhasil mencetak sebanyak 300 UMKM go to ekspor," tuturnya.

Riska produsen kue brownies asal Wonoayu ini bersama rekannya menjadi salah satu kelompok penerima manfaat program "Kurma" dari Pemerintah Kabupaten Sidoarjo.

Kelompok usaha yang diberi nama "Sekar Mandiri" tersebut menerima manfaat berupa modal usaha yang diberikan dalam bentuk uang tunai dan juga menerima pendampingan.

"Pendampingan yang di berikan itu berupa pelatihan usaha maupun monitoring evaluasi sebagai bentuk pertanggungjawaban kelompok penerima manfaat 'kurma'," ucapnya.

Dalam waktu singkat, kata dia, usaha yang dibantu tersebut berhasil mendapatkan tempat di pasar lokal dan menarik minat pelanggan di luar daerah.

"Pelatihan usaha yang saya dapatkan saat itu diantaranya, pendampingan pembuatan nomor induk berusaha (NIB), pelatihan digital marketing, pelatihan di balai latihan kerja (BLK) sosialisasi tentang izin edar produk (PIRT) dan halal," ucapnya.

Riska juga menjabarkan sebelum mendapatkan bantuan program "Kurma" dari Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, dirinya tidak mendapatkan berbagai ilmu terkait izin usaha, bahkan kesulitan dalam mengembangkan usahanya di pasar luas.

"Program ini memberikan kami pelatihan dan dukungan yang kami butuhkan untuk meningkatkan kualitas produk kami dan mengelola usaha dengan lebih efektif,” ujarnya.

Ia menambahkan, karena semakin banyak peminat, akhirnya dia mulai mengembangkan bisnis tersebut dan mulai bisa membantu perekonomian keluarga.

"Usahanya ini mampu meraup omset sebesar Rp3 juta hingga Rp4 juta per bulan," ujarnya.

 

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Abdul Hakim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023