Pengamat ekonomi Universitas Jember Ciplis Gema Qori'ah mengatakan KTT ASEAN 2023 dipastikan akan mendongkrak sektor pariwisata hingga kebangkitan ekonomi di Pulau Nusa Tenggara Timur (NTT) terutama di Labuan Bajo dan sekitarnya.

"Perhelatan internasional yang diselenggarakan di lokasi wisata yang unik dan indah itu tentu mempunyai tujuan untuk mendongkrak sektor pariwisata yang selama 2 tahun mati suri karena pandemi COVID-19," katanya di Kabupaten Jember,  Kamis.

Menurutnya perhelatan KTT ASEAN 2023 yang diselenggarakan di Labuan Bajo mengundang respon positif dari banyak kalangan, terutama kepala negara anggota ASEAN dan tamu undangan yang turut hadir.

"Sinyal recovery perekonomian daerah mulai terlihat dan sangat dinanti oleh para penggerak sektor pariwisata karena dapat mempengaruhi beberapa hal terkait dengan penunjang sektor pariwisata," tuturnya.

Dosen ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember itu mencatat 10 poin yang berdampak positif dalam kegiatan KTT ASEAN 2023 yakni pertama, sektor transportasi publik karena intensitas penerbangan kedatangan dan kepulangan dari 11 negara asal anggota ASEAN.

Kedua, jasa transportasi persewaan kendaraan dari dan akan ke bandara. Kemudian ketiga, intensitas kunjungan tamu-tamu ke Pulau Komodo, selanjutnya okupansi penginapan dan perhotelan di Labuan Bajo dipastikan meningkat hingga mencapai 100 persen.

Tidak hanya itu, jasa persewaan kapal juga akan meningkat, permintaan makanan-minuman otomatis juga meningkat, oleh-oleh makanan atau minuman khas NTT juga akan diburu oleh para tamu undangan.

Kerajinan dan pusat handicraft juga menjadi salah satu jujugan para tamu undangan dari berbagai negara itu, kemudian tenaga kerja profesi seperti pelayan, koki, nakoda, dan pengayuh perahu juga merasakan dampak positif, serta pajak daerah yang didapat dari restoran tenyu juga meningkat.

"Sehingga pergerakan ekonomi masyarakat di Labuan Bajo semakin menyala dengan perhelatan KTT ASEAN tersebut," katanya.

Menurutnya sejumlah objek wisata seperti Pulau Komodo, Pulau Rinca, Pulau Padar, Pulau Kanawa, Pulau Gili laba, Pulau kelor, Pulau Kalong, Pantai Pink, desa wisata Wae Rebo dan Desa Bena yang merupakan lokasi sejarah dimana terdapat megalitikum modern.

"Pengenalan lokasi wisata yang cantik menawan itu pastinya tidak akan berhenti pada penutupan KTT ASEAN, akan tetapi dunia pasti akan memusatkan perhatiannya pada pulau-pulau yang tak kalah cantiknya yang dimiliki Indonesia selain Pulau Bali," ujarnya.

Harapannya, di waktu mendatang calon wisatawan domestik dan manca negara akan melirik dan mengunjungi Labuan Bajo sebagai destinasi wisata utama dan akan lebih meningkatkan lagi pendapatan daerah dan masyarakat yang terimbas dari wisatawan yang berkunjung.

Agar menjadi lokasi terfavorit sepanjang masa, lanjut dia, ada hal yang terus dijaga oleh masyarakat sekitar dan pemerintah daerah yaitu kebersihan pantai, biota laut, penempatan sampah yang rapi dan bersih, toilet umum yang bersih.

"Tentu yang harus diperhatikan yakni keamanan wisatawan dari ancaman jiwa, pencurian dan hal hal yang membuat wisatawan tidak betah menikmati keindahan Pulau Komodo itu," katanya.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023