Pemerintah Kabupaten Blitar mendugakenaikan harga telur ayam yang terjadi selama beberapa waktu terakhir salah satunya dipengaruhi banyaknya hajatan atau pesta di masyarakat.

"Kira-kira masalahnya pada akhir Syawal banyak serapan untuk hajatan. Selain itu, produksi agak turun karena cuaca panas akhir-akhir ini," kata Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar Toha Mashuri di Blitar, Rabu.

Pihaknya juga sudah komunikasi dengan para peternak di Kabupaten Blitar terkait dengan harga telur ayam. Saat ini, harga telur ayam sekitar Rp27 ribu per kilogram.

Kabupaten Blitar merupakan salah satu sentra penghasil telur ayam. Ada sekitar 15 juta ekor populasi ayam petelur dengan produksi sekitar 80 ton per hari.

Sukarman, salah seorang peternak ayam di Kabupaten Blitar mengatakan harga telur ayam dari kandang saat ini sekitar Rp27.500 per kilogram.

Ia mengatakan, harga ini sebenarnya adalah harga keekonomian, sesuai dengan harga pakan. Namun, masyarakat justru menilai harga Rp27.500 per kilogram ini tinggi. Dirinya menilai, masyarakat belum mengerti hitung-hitungan untuk budi daya ayam sehingga dengan harga tersebut dianggap tinggi.

Sukarman mengatakan, harga telur ayam tersebut sudah terjadi sekitar tiga pekan lalu dan bertahan hingga kini. Terdapat beberapa penyebab kenaikan harga telur ayam, selain karena harga pakan juga banyak ayam remaja sehingga belum produktif.

"Pada saat maleman (10 hari terakhir di bulan Ramadhan 2023), banyak ayam yang afkir (ayam yang sudah tidak produktif) dijual, sebab biasanya harganya tinggi. Setelah Hari Raya Idul Fitri produksi kan produksi berkurang, jadi untuk peternak layer setelah afkir diisi lagi. Ayamnya umur tiga bulan," katanya.

Pihaknya memprediksi harga telur ayam itu akan bertahan sekitar tiga bulan lagi. Dimungkinkan, ternak ayam sudah lebih produktif dengan ayam-ayam muda.

"Setelah hari raya 2-3 bulan lagi akan stabil lagi produksinya. Ternak ayam yang lama afkir dan ini ada generasi berikutnya," kata dia.

Ia pun mengaku, sebenarnya permintaan pasar akan telur ayam juga masih tetap, kendati harganya saat ini Rp27.500 per kilogram dari peternak.

Pihaknya justru berharap pemerintah tegas menindak para broker yang sering menjadi pemicu ketidakstabilan harga telur ayam. Misalnya, di Blitar harganya Rp27.500 per kilogram, di luar harganya ada yang Rp35 ribu hingga Rp40 ribu per kilogram.

"Seandainya di luar itu harganya Rp35 ribu hingga ada yang Rp40 ribu per kilogram itu buka dari kami melainkan broker," kata Sukarman yang juga Ketua koperasi Putra Blitar ini.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023