Pamekasan - Warga penerima bantuan beras bagi masyarakat miskin (raskin) di wilayah Kecamatan Kota, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, mengeluhkan bantuan yang mereka terima karena kualitasnya jelek dan tidak layak konsumsi.
Hawami, salah seorang penerima bantuan raskin di Kecamatan Kota, Pamekasan, Jumat menyatakan, beras yang ia terima kali ini banyak yang hancur dan berbau apek, bahkan ada yang berulat.
"Pokoknya bantuan yang sekarang ini jelek sekali," katanya.
Hawami adalah satu dari ratusan warga penerima raskin di wilayah itu yang mengeluhkan bantuan yang ia terima sangat jelek dan tidak layak komsumsi.
Warga lain yang mengeluhkan jeleknya kualitas raskin pada pendistribusian menjelang Lebaran ini ialah Samsudin.
Pria yang kesehariannya bekerja sebagai pengayuh becak ini mengaku, meski raskin yang ia terima sangat jelek, akan tetapi tetap digunakan untuk memasak, karena tidak memiliki penghasilan yang cukup.
"Kalau punya saya tetap dimasak. Wong hasil narik becak dalam seminggu sangat sedikit. Mau beli tidak cukup," katanya menuturkan.
Koordinator Raskin di Kecamatan Kota Pamekasan Djailani mengakui, kualitas raskin yang didistribusikan pihak Bulog Pamekasan saat ini memang jelek dan tidak layak konsumsi.
Ia mengaku telah melakukan koordinasi dengan pihak Bulog agar mengganti raskin tidak layak konsumsi tersebut dengan yang lebih baik.
"Saya sudah telepon pihak Bulog dan ia berjanji akan mengganti," katanya menjelaskan.
Kasus distribusi beras bantuan jelek dan tidak layak konsumsi sebagaimana di wilayah Kecamatan Kota Pamekasan dari Bulog ini juga terjadi di wilayah Kabupaten Sampang. Bahkan masyarakat terpaksa mengembalikan ke Bulog melalui pemkab setempat.
Hanya saja, bantuan beras yang berkualitas jelek dan terpaksa ditolak karena tidak layak konsumsi itu, atas nama pemkab dari beras cadangan pemerintah (BCP), bukan beras raskin sebagaimana di Pamekasan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011