Bojonegoro - Ribuan buruh di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), menerima tunjangan hari raya (THR) di bawah Upah Minimum Kabupaten (UMK) 2011, karena mereka buruh musiman. "Dari laporan yang masuk khusus perusahaan pertembakauan sudah memberikan THR, hanya saja besarnya di bawah UMK Bojonegoro yang besarnya Rp870 ribu per bulan," kata Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Penempatan Tenaga Kerja Disnakertransos Bojonegoro, Ruslantoyo, Kamis. Ia tidak menyebutkan, jumlah pasti besarnya THR para buruh musiman, yang berdasarkan data ada di 200 perusahaan pertembakauan dengan jumlah sekitar 13.000 buruh di wilayah setempat. Namun, lanjutnya, semua buruh musiman di gudang pertembakauan tersebut, menerima THR di bawah UMK, dengan alasan perusahaan pertembakauan, baru mulai bekerja. Mereka mempekerjakan buruh tersebut, belum lama, baru berkisar 1-3 bulan, karena sekarang ini, di Bojonegoro, sedang berlangsung panen tembakau. Meski begitu, katanya, buruh yang bekerja di perusahaan pertembakauan yang ada tersebut, bisa menerima besarnya THR di bawah UMK itu. "Karena sifat buruh musiman tidak di satu perusahaan, ada buruh yang menerima THR, tidak hanya satu perusahaan," katanya menjelaskan. Berbeda, menurut dia, dengan buruh di sejumlah perusahaan lainnya yang buruhnya bekerja secara tetap. Seperti perusahaan rokok rokok di Desa Kalianyar, Kecamatan Kapas dan Koperasi Kareb, perusahaan jasa pengeringan tembakau, para buruhnya menerima THR di atas UMK. "Sebagaian besar perusahaan yang memiliki karyawan tetap juga sudah menyalurkan THR, sesuai ketentuan satu bulan gaji, bahkan ada yang di atasnya," katanya mengungkapkan. Berdasarkan data, jumlah perusahaan di Bojonegoro, sebanyak 528 perusahaan yang bergerak di berbagai bidang, termasuk di bidang pertembakaun, dengan jumlah sekitar 27 ribu karyawan. Menurut dia, dengan tidak adanya gejolak dalam masalah THR, akan semakin membangun citra dunia perburuhan di Bojonegoro, berjalan kondusif. "Dengan terbangun citra baik, bisa mendorong investor menanamkan modalnya di Bojonegoro," katanya dengan nada optimistis.

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011