Kediri - Dinas Perhubungan Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mengingatkan kepada pemudik agar berhati-hati melewati tujuh jalur rawan kecelakaan di daerah itu. Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Kabupaten Kediri, Rifa'i, Rabu, mengatakan, kondisi jalan di jalur tersebut bebas hambatan. Jalan itu juga jalan utama, hingga banyak kendaraan besar lewat. "Biasanya, di jalur utama yang bebas hambatan, kecepatan kendaraan akan lebih dari biasanya. Untuk itu, jalur-jalur itu perlu diwaspadai, dan pengendara harus lebih hati-hati," katanya. Ia menyebut, ketujuh jalur yang rawan kecelakaan itu masuk jalur provinsi, yaitu di Mranggen, Kecamatan Purwoasri, Desa Putih yang masuk Kecamatan Gampengrejo, Kecamatan Ngadiluwih, Kecamatan Kras, yang merupakan jalur penghubung Kediri dengan Tulungagung. Selain itu, jalur lain adalah ke Desa Gayam, Kecamatan Gurah serta Kecamatan Badas yang menghubungkan Kabupaten Kediri dengan Jombang. Untuk jalur lainnya adalah di Kecamatan Kandangan yang menghubungkan Kabupaten Kediri dengan Malang. Ia menyebutkan, tingkat kecelakaan di daerah itu cukup tinggi dibanding dengan daerah lainnya. Rata-rata kecelakaan melibatkan pengendara sepeda motor. Menjelang Lebaran 1432 Hijriah, pihaknya memprediksi akan terjadi tambahan jumlah kendaraan, terutama sepeda motor yang signifikan dibanding tahun sebelumnya. Kenaikan jumlah pemudik diperkirakan bisa mencapai 10 persen dibanding dengan tahun lalu. "Kalau dilihat dari jumlah kendaraan, yang paling dominan tetap sepeda motor. Kami perkirakan jumlahnya juga naik hingga 10 persen dibanding tahun sebelumnya," katanya. Kenaikan itu, kata dia, dilihat dari penjualan dieler sepeda motor. Rata-rata, dalam satu bulan mereka bisa menjual hingga 100 unit kendaraan, hingga dipastikan jumlah kendaraan yang melintas di jalan raya juga akan lebih tinggi. Pihaknya belum bisa memprediksi tentang jumlah kecelakaan, tetapi berupaya menekan seminim mungkin kasus yang terjadi. Dinas Perhubungan juga sudah menempatkan sekitar 30 personel untuk pengamanan arus lalu lintas. Mereka ditempatkan di lima pos, berjaga dengan anggota Polres Kediri. Untuk jalur Mengkreng, yang merupakan simpang tiga perbatasan antara Kabupaten Kediri dengan Nganjuk, Rifa'i mengatakan potensi kecelakaan kecil terjadi. Di jalur itu lebih dominan terjadi kemacetan, karena jalur utama menghubungkan Kediri - Tulungagung, Kediri - Nganjuk yang merupakan jalur provinsi. Data kecelakaan di Polres Kediri potensi kecelakaan dengan korban luka berat hingga ringan selalu berpotensi terjadi. Pada Januari-Juni 2011, jumlah kecelakaan yang terdata mencapai 165 kasus, dimana yang meninggal ada 90 orang, luka berat 21 orang, luka ringan 172 orang, dengan kerugian materi hingga Rp83,3 juta. Sementara, untuk periode yang sama tahun sebelumnya, 2010, jumlah kasus yang terdata adalah 286 kasus, dimana 62 di antaranya meninggal dunia, 43 lainnya luka berat, 415 korban luka ringan, dengan kerugian materi hingga Rp137,2 juta. Kepala Bagian Operasional Polres Kediri, Kompol Sugito mengatakan selama Lebaran 1432 Hijriah ini, pihaknya akan terus intensif memantau arus lalu lintas. Untuk pengamanan, sudah menerjunkan lebih dari 400 personel polisi yang juga dibantu dari Brimob dan Dinas Perhubungan. "Kami harap, hari raya Idul Fitri tahun ini berjalan dengan lancar. Kalaupun ada kecelakaan, kami harap bisa menekan seminim mungkin," katanya. Pihaknya juga mengimbau, pengendara sepeda motor untuk tidak kelebihan penumpang. Contohnya, untuk ibu dan anak-anaknya bisa naik angkutan umum, sementara sang ayah mengendarai sepeda motor. Hal itu penting diperhatikan, demi keselamatan penumpang.

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011