Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Kota Surabaya menyatakan fungsi terminal di wilayah setempat sepi penumpang perlu dioptimalkan agar ramai kembali.
“Setiap hari atau di luar momen Lebaran sepi dari aktivitas penumpang. Bus antarkota antarprovinsi (AKAP) hampir tidak ada. Bahkan bus antarkota dalam provinsi (AKDP) juga terbatas, hanya beberapa trayek atau rute," ujar Ketua Komisi C DPRD Surabaya Baktiono di Surabaya, Sabtu.
Menurut dia, terdapat sejumlah terminal di Surabaya yang sepi dari penumpang seperti di Terminal Tambak Osowilangun (TOW), Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) dan Terminal Bratang.
Oleh karena itu, Baktiono meminta Pemkot Surabaya untuk mengoptimalkan TOW agar penumpang bisa lebih bergeliat lagi.
"Terminal seperti di TOW memang belum maksimal jadi perlu dioptimalkan lagi fungsinya untuk terminal bus. Supaya ramai kembali," ujarnya.
Terlebih, lanjut dia, Terminal Purabaya saat ini sudah diambil alih oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sehingga pendapatan asli daerah (PAD) Surabaya tentu berkurang.
Bahkan, ia mengusulkan agar keberadaan transportasi daring bisa masuk ke terminal agar memudahkan penumpang dalam memilih tujuan di dalam kota.
Selain itu juga stan usaha mikro kecil menengah (UMKM) juga bisa ditempatkan di terminal agar menunjang kebutuhan penumpang juga.
"Makanya kami harapkan ada inovasi yang dilakukan oleh Wali Kota Surabaya (Eri Cahyadi) untuk menempatkan stan UMKM atau pedagang di terminal," ujarnya.
Dukungan akses jalan yang baik juga menentukan tingkat keramaian dari terminal. Selain itu keberadaan tol yang saat ini tengah dibangun Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB) juga harus segera dituntaskan.
"Jalan dan tol juga perlu dioptimalkan. Apalagi nanti kami mengusulkan dalam RTRW untuk Surabaya menghadap ke laut seperti di luar negeri," ucapnya.
Tidak hanya di TOW, terminal lainnya seperti TIJ dan Terminal Bratang juga perlu inovasi agar tidak mati suri keberadaan dan fungsinya.
"Dishub juga harus memikirkan agar terminal ramai," kata Baktiono.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
“Setiap hari atau di luar momen Lebaran sepi dari aktivitas penumpang. Bus antarkota antarprovinsi (AKAP) hampir tidak ada. Bahkan bus antarkota dalam provinsi (AKDP) juga terbatas, hanya beberapa trayek atau rute," ujar Ketua Komisi C DPRD Surabaya Baktiono di Surabaya, Sabtu.
Menurut dia, terdapat sejumlah terminal di Surabaya yang sepi dari penumpang seperti di Terminal Tambak Osowilangun (TOW), Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) dan Terminal Bratang.
Oleh karena itu, Baktiono meminta Pemkot Surabaya untuk mengoptimalkan TOW agar penumpang bisa lebih bergeliat lagi.
"Terminal seperti di TOW memang belum maksimal jadi perlu dioptimalkan lagi fungsinya untuk terminal bus. Supaya ramai kembali," ujarnya.
Terlebih, lanjut dia, Terminal Purabaya saat ini sudah diambil alih oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sehingga pendapatan asli daerah (PAD) Surabaya tentu berkurang.
Bahkan, ia mengusulkan agar keberadaan transportasi daring bisa masuk ke terminal agar memudahkan penumpang dalam memilih tujuan di dalam kota.
Selain itu juga stan usaha mikro kecil menengah (UMKM) juga bisa ditempatkan di terminal agar menunjang kebutuhan penumpang juga.
"Makanya kami harapkan ada inovasi yang dilakukan oleh Wali Kota Surabaya (Eri Cahyadi) untuk menempatkan stan UMKM atau pedagang di terminal," ujarnya.
Dukungan akses jalan yang baik juga menentukan tingkat keramaian dari terminal. Selain itu keberadaan tol yang saat ini tengah dibangun Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB) juga harus segera dituntaskan.
"Jalan dan tol juga perlu dioptimalkan. Apalagi nanti kami mengusulkan dalam RTRW untuk Surabaya menghadap ke laut seperti di luar negeri," ucapnya.
Tidak hanya di TOW, terminal lainnya seperti TIJ dan Terminal Bratang juga perlu inovasi agar tidak mati suri keberadaan dan fungsinya.
"Dishub juga harus memikirkan agar terminal ramai," kata Baktiono.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023