Surabaya - Dua puluh tiga orang penerbang lokal lulusan sekolah penerbang "Bali International Flight Academy/BIFA" siap menggantikan sejumlah pilot asing PT Garuda Indonesia (Persero) karena masa kontrak mereka selesai pada akhir tahun ini. "Puluhan penerbang yang baru lulus tersebut memang kami alokasikan memenuhi kebutuhan pilot sejalan mulai tibanya pesawat – pesawat baru. Mereka adalah pilot angkatan keempat yang baru diwisuda 'BIFA'," kata Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero), Emirsyah Satar, dihubungi dari Surabaya terkait upayanya merekrut pilot baru jelang Lebaran 1432 Hijriah, Senin. Menurut dia, kerja sama dengan "BIFA" sangat membantu pencapaian program ekspansinya dalam pemenuhan kebutuhan akan para penerbang. Kini, total pilot asing yang bekerja di maskapainya sebanyak 34 orang dan kontraknya selesai hingga akhir tahun 2011 ini. Saat ini, ia mendidik sekitar 200 penerbang pada berbagai sekolah penerbang di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan akan pilot dalam masa "bridging" sampai akhir tahun 2011. "Kami optimistis, semakin banyak para kadet penerbang yang menyelesaikan pendidikan pada akhir tahun ini peran pilot asing semakin berkurang. Selain itu, upaya tersebut sesuai komitmennya menerbangkan seluruh pesawat dengan pilot asli Indonesia," katanya. Sementara itu, ulas dia, 23 penerbang angkatan keempat tersebut telah siap bergabung dengan Garuda Indonesia setelah menempuh waktu pendidikan dan pelatihan penerbangan selama 1 tahun untuk meraih sertifikasi Private Pilot Licence (PPL), Commercial Pilot License (CPL), dan Instrument Rating. "Mereka akan mendapatkan pendidikan lanjutan selama enam bulan lagi untuk mendapatkan pendidikan 'typerating' agar sesuai dalam menerbangkan jenis pesawat yang akan mereka terbangi," katanya. Terkait pemenuhan pilot, ia mengaku, telah menjalin kerja sama dengan "BIFA" dan STPI Curug. Khusus dengan "BIFA", akademi tersebut telah berhasil mendidik sebanyak empat angkatan dan jumlah pilotnya sekitar 100 penerbang dengan angkatan pertama diterima Garuda pada bulan Maret 2010. "Para pilot angkatan pertama dan kedua telah bekerja menerbangkan pesawat – pesawat Garuda sebagai 'First Officer/FO'. Lalu, angkatan ketiga masih menjalani pendidikan 'typerating' di 'Garuda Indonesia Training Center/GITC'," katanya. Kini, tambah dia, sebanyak 75 orang pilot Garuda terbagi dalam tiga angkatan (angkatan lima, enam, dan tujuh) masih menjalani pendidikan di "BIFA". "Pada tahun 2011, kami mendatangkan sebanyak 11 pesawat yang terdiri dari sembilan pesawat B-737-800NG dan dua pesawat Airbus 330-200. Bahkan, telah membuka Makassar sebagai hub Indonesia Timur untuk memperkuat jaringan penerbangan di 15 kota – kota di sekitarnya," katanya. Menyikapi kondisi tersebut, Pimpinan "BIFA", Robby Djohan, melanjutkan, kerja sama pelatihan para penerbang dengan Garuda Indonesia telah berjalan kurang lebih selama dua tahun dan telah menghasilkan kurang lebih 100 pilot. "Kami merasa bangga menjadi bagian dari program transformasi maskapai nasional khususnya mendukung Garuda Indonesia dalam merealisasikan visinya menjadi menjadi perusahaan penerbangan yang semakin kompetitif," katanya.

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011