Menteri BUMN Erick Thohir mendukung proses investigasi terhadap kasus seorang wanita bernama Aisiah Sinta Dewi Hasibuan yang tewas terjatuh dari lift Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara.
"Tentu saya turut berduka cita secara mendalam dengan kejadian yang ada di Bandara Kualanamu, karena itu saya mendukung proses investigasi," ujar Erick di Jakarta, Rabu
Erick juga mengingatkan bagaimana insan harus menjadi pelayan publik, bukan pejabat publik, harus memiliki empati, juga benar-benar memperhatikan seluruh perbaikan.
"Sudah terjadi komunikasi di lapangan pagi ini, tapi saya belum dapat detailnya karena ini merupakan anak perusahaan Angkasa Pura II yaitu Angkasa Pura Aviasi. Kita menunggu prosesnya dan saya sudah minta untuk direksi Angkasa Pura II juga mengevaluasi apa yang terjadi. Jadi saya sangat terbuka dengan hal-hal ini," katanya.
Sebagai Menteri BUMN, Erick juga sangat terpukul ketika ada korban di lingkungan fasilitas BUMN, seperti seorang ibu yang baru ditemukan beberapa hari kemudian, sehingga dia turut berduka cita.
Sebelumnya, Kasus seorang wanita bernama Aisiah Sinta Dewi Hasibuan tewas terjatuh dari lift Bandara Kualanamu beberapa waktu lalu berbuntut panjang.
Manajemen PT Angkasa Pura Aviasi mengambil langkah tegas dengan menonaktifkan lima personel Bandara Internasional Kualanamu.
Head of Corporate Secretary and Legal Bandara Kualanamu Dedi Al Subur mengatakan, penonaktifan itu sebagai bentuk upaya PT Angkasa Pura Aviasi untuk penyempurnaan prosedur guna memenuhi aspek keselamatan, keamanan dan pelayanan di Bandara Kualanamu.
Langkah ini juga mendukung pihak kepolisian guna pengusutan lebih lanjut kasusnya.
Terkait insiden jatuhnya korban, kata Dedi atas nama grup perusahaan Angkasa Pura II memohon maaf kepada keluarga korban dan masyarakat luas.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Tentu saya turut berduka cita secara mendalam dengan kejadian yang ada di Bandara Kualanamu, karena itu saya mendukung proses investigasi," ujar Erick di Jakarta, Rabu
Erick juga mengingatkan bagaimana insan harus menjadi pelayan publik, bukan pejabat publik, harus memiliki empati, juga benar-benar memperhatikan seluruh perbaikan.
"Sudah terjadi komunikasi di lapangan pagi ini, tapi saya belum dapat detailnya karena ini merupakan anak perusahaan Angkasa Pura II yaitu Angkasa Pura Aviasi. Kita menunggu prosesnya dan saya sudah minta untuk direksi Angkasa Pura II juga mengevaluasi apa yang terjadi. Jadi saya sangat terbuka dengan hal-hal ini," katanya.
Sebagai Menteri BUMN, Erick juga sangat terpukul ketika ada korban di lingkungan fasilitas BUMN, seperti seorang ibu yang baru ditemukan beberapa hari kemudian, sehingga dia turut berduka cita.
Sebelumnya, Kasus seorang wanita bernama Aisiah Sinta Dewi Hasibuan tewas terjatuh dari lift Bandara Kualanamu beberapa waktu lalu berbuntut panjang.
Manajemen PT Angkasa Pura Aviasi mengambil langkah tegas dengan menonaktifkan lima personel Bandara Internasional Kualanamu.
Head of Corporate Secretary and Legal Bandara Kualanamu Dedi Al Subur mengatakan, penonaktifan itu sebagai bentuk upaya PT Angkasa Pura Aviasi untuk penyempurnaan prosedur guna memenuhi aspek keselamatan, keamanan dan pelayanan di Bandara Kualanamu.
Langkah ini juga mendukung pihak kepolisian guna pengusutan lebih lanjut kasusnya.
Terkait insiden jatuhnya korban, kata Dedi atas nama grup perusahaan Angkasa Pura II memohon maaf kepada keluarga korban dan masyarakat luas.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023