PT Jasamarga Transjawa Tol mencatat kenaikan volume lalu lintas yang meninggalkan Kota Surabaya melalui Gerbang Tol Warugunung dan Kejapanan Utama saat momen arus balik Lebaran 2023.

Koordinator Tim Satuan Tugas Jasa Marga Siaga Operasional Hari Raya Idul Fitri 1444 H Wilayah Jawa Timur, D Hari Pratama, mengatakan tercatat volume lalu lintas yang ke luar Surabaya melalui Gerbang Tol Warugunung sebanyak 202.366 kendaraan.

"Kendaraan meninggalkan Surabaya melalui GT Warugunung atau naik 59,57 persen terhadap lalu-lintas normal sebanyak 126.822 kendaraan," kata Hari melalui keterangan tertulis, Minggu.

Hari menyebut kenaikan volume lalu lintas juga terjadi pada arus masuk di Gerbang Tol Warugunung menuju Kota Surabaya, dengan total 229.508 kendaraan.

"Naik 73,93 persen terhadap lalu lintas normal sebanyak 131.951 kendaraan," ujarnya.

Sementara, arus lalu lintas yang meninggalkan Kota Surabaya melalui Gerbang Tol Kejapanan Utama pada momen arus balik Lebaran 2023 tercatat sebanyak 260.118 kendaraan.

Jumlah kendaraan tersebut meningkat sebesar 19,15 persen dari lalu lintas pada masa normal yang sebanyak 218.315 kendaraan.

Kenaikan juga terjadi pada arus lalu lintas yang masuk ke Kota Surabaya melalui gerbang tol tersebut, yakni sebanyak 260.851 kendaraan, jumlah itu lebih banyak ketimbang masa normal.

"Naik 27,05 persen dari lalu lintas normal sebanyak 205.306 kendaraan," ucapnya.

Hari menambahkan perhitungan yang PT Jasamarga Transjawa Tol telah disesuaikan dengan perhitungan arus balik terbaru, yakni mulai menjadi H1 hingga H+8 atau 22 April sampai 1 Mei 2023 dari yang semula sejak H+1-H+7 atau tanggal 24-30 April 2023.

"Hal ini sesuai rapat koordinasi antara Kementerian Perhubungan, Korlantas Polri dan Jasa Marga yang mempertimbangkan bahwa pada H1 dan H2 Hari Raya Idul Fitri 1444 H terdapat kendaraan yang telah kembali ke Jakarta," ujarnya.

Penyesuaian perhitungan arus balik itu lantaran pada tanggal 1 Mei 2023 merupakan hari libur nasional, sehingga PT Jasamarga Transjawa Tol mempertimbangkan potensi tingginya jumlah pengguna jalan yang belum kembali ke Jakarta.

"Hal tersebut juga mempengaruhi perhitungan pada periode arus mudik yang semula dihitung sejak H-7 sampai H-1 menjadi periode yang sama dengan arus balik sehingga seimbang, yaitu dimulai pada H-8 hingga H2," ujarnya.

Pewarta: Ananto Pradana

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023