Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya menyebut pelapis tanggul jebol saat hujan deras menjadi penyebab banjir di kawasan Jalan Mayjen Sungkono Kota Pahlawan, Jawa Timur, Jumat.
Kepala DSDABM Kota Surabaya Lilik Arijanto mengatakan, jebolnya pelapis tanggul sepanjang 20 meter tersebut terjadi saat hujan deras mengguyur kawasan Kembang Kuning.
"Kebetulan memang pelapis tanggul itu sudah waktunya rekondisi ya. Di lokasi, kami terjunkan satu unit alat berat dan 40 orang satgas," kata Lilik.
Untuk itu, kata dia, pihaknya bergerak cepat melakukan perbaikan pelapis tanggul sungai di kawasan Kembang Kuning yang jebol. Sebanyak 40 Satgas Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya langsung diturunkan untuk melakukan penanganan darurat di lokasi.
Lilik mengatakan, awalnya, perbaikan itu memakai sandbag atau karung pasir lalu dilanjutkan dengan memasang batu kali. Ketika perbaikan itu dilakukan, sejumlah aliran ditutup. Ia juga menargetkan semua perbaikan itu tuntas hari ini.
"Jadi, imbas dari adanya pelapis tanggul yang jebol, sehingga pintu air ditutup dan aliran air menuju ke arah Mayjen Sungkono. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir terjadinya banjir yang meninggi di daerah Kembang Kuning dan sekitarnya. Namun, sekitar 20 menit genangan itu sudah surut setelah dilakukan perbaikan-perbaikan," ucapnya.
Selain itu, Lilik juga memastikan, untuk mengantisipasi hal serupa terjadi lagi ke depannya, maka pihaknya akan melakukan pengecekan ulang di sepanjang saluran itu, sehingga nanti bisa diketahui mana yang sudah harus diperbaiki dan yang masih kokoh.
"Kami lihat dulu, sebisa mungkin hari ini kita telisik mana saja tanggul-tanggul yang mulai kritis. Kita lihat sepanjang ini (tanggul), kami perkuat sekalian untuk ke depannya,” ujar Lilik.
Menurutnya, rata-rata luapan air itu terjadi di tanggul sungai Kembang Kuning. Maka dari itu, ia bersama jajarannya di DSDABM segera mengecek titik-titik rawan di sepanjang satu kilometer tanggul sungai Kembang Kuning.
"Sementara ini kan panjang pelapis tanggul yang jebol itu 20 meter. Kemudian kami cek kembali titik-titik yang mengkhawatirkan itu sampai ke kawasan Banyu Urip," katanya.
Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa ketika hujan deras memang masih ada sejumlah genangan di beberapa tempat. Namun, ketika hujan mulai reda dan maksimal 30 menit pasti air genangan itu langsung surut.
"Tapi kita juga tetap tidak ingin ada genangan meskipun itu hanya 30 menit, makanya kami terus melakukan perbaikan-perbaikan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023