Bojonegoro - Stok uang baru recehan di sejumlah bank di Bojonegoro yang melayani penukaran uang recehan, masih mencukupi hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri 1432 Hijriah. "Stok uang pecahan recehan di bank kami masih mencukupi untuk masyarakat yang menukarkan uang recehan," kata Direktur Bank BNI 46 Bojonegoro, Rosyid Suroto, Jumat. Ia menjelaskan, pihaknya juga baru saja menukarkan uang baru ke Bank Indonesia (BI) di Surabaya dengan jumlah Rp500 juta, semuanya pecahan Rp50 ribu. Sedangkan uang pecahan mulai Rp1.000, Rp2.000, Rp5.000, Rp10.000 dan Rp20.000, jumlahnya totalnya mencapai Rp500 juta lebih. "Ada Rp1 miliar yang dipersiapkan untuk penukaran uang," jelasnya. Disebutkan, selama dibukanya penukaran uang di bank setempat, sejak awal Ramadhan lalu, jumlah orang yang menukarkan uang semakin bertambah. Diperkirakan, jumlahnya berkisar 60-80 orang per hari, dengan jadwal buka Senin hingga Kamis, mulai pukul 09.00-11.00 WIB. Selain harus menyerahkan foto kopi KTP, jumlah uang yang ditukar dibatasi maksimal Rp3,7 juta. "Selama dibuka, uang pecahan baru yang kami keluarkan sudah ada Rp500 juta lebih," katanya, menjelaskan. Penukaran uang kertas baru juga dipenuhi warga masyarakat yang menukarkan uang baru recehan, yang dibuka di BRI Cabang Bojonegoro dan BTPN. Di tiga bank yang menukarkan uang tersebut, sejak awal Ramadhan, sudah dipasang spanduk yang isinya bank setempat melayani penukaran uang recehan. Menurut Manajer Operasional Bank BRI Cabang Bojonegoro, Setyo Utomo, bagi masyarakat yang akan menukarkan uang, harus menunjukkan foto kopi KTP, untuk bahan pendataan. "Sesuai aturan dari Bank Indonesia, penukaran uang kertas baru dibatasi 100 orang per hari," tuturnya. Itupun, lanjutnya, nilai uang yang ditukar juga dibatasi, untuk setiap orang hanya bisa menukar uang pecahan Rp20.000, Rp10.000,Rp5.000, Rp2.000, dan Rp1.000, yang akumulasi totalnya Rp3,7 juta. Menurut dia, mendekati Hari Raya Idul Fitri 1432 Hijriah ini, jumlah masyarakat yang menukarkan uang kertas baru cenderung meningkat. Pada awal puasa, jumlah penukar uang recehan sekitar 50 orang per hari. Namun, lanjutnya, sejak beberapa hari terakhir, ada kecenderungan meningkat, sudah mencapai di atas 100 orang per harinya."Karena terikat aturan 100 orang, lainnya ditolak, dilayani keesokkan harinya," ujarnya, menjelaskan.

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011