Pusat oleh-oleh yang berada di Sanan, Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur, yang merupakan sentra industri keripik tempe, diserbu wisatawan pada masa libur perayaan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah.

Salah satu pemilik toko oleh-oleh Halimatus Sadiyah, di Kota Malang, Selasa, mengatakan bahwa peningkatan penjualan oleh-oleh seperti keripik tempe dan keripik buah mulai mengalami peningkatan selama satu minggu terakhir.

"Mulai ramai satu minggu sebelum Lebaran, banyak yang mudik dan datang ke toko kami," katanya.

Halimatus menjelaskan, untuk mengantisipasi peningkatan permintaan produk keripik tempe pada masa libur perayaan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah tersebut, ia sudah menambah stok produksi dua minggu sebelum masa libur Lebaran 2023.

Menurutnya, selama masa libur Lebaran 2023 kali ini, permintaan produk keripik tempe mengalami peningkatan jika dibandingkan pada hari-hari biasa. Dalam kondisi normal, kurang lebih permintaan produk keripik tempe selama satu minggu berkisar satu ton.

"Untuk saat ini kami menyediakan hingga tiga ton, hari-hari biasa satu ton, untuk periode yang sama," ujarnya.

Ia menambahkan, produk keripik tempe hasil buatan usaha mikro kecil menengah (UMKM) miliknya tersebut masih menjadi primadona oleh-oleh para wisatawan atau masyarakat yang melaksanakan mudik Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah kali ini.

"Untuk yang paling laris masih keripik tempe, keripik buah juga ada, termasuk cemilan-cemilan lain, juga diminati. Tapi yang paling tinggi permintaannya keripik tempe," katanya.

Sementara itu, salah satu pedagang keripik tempe musiman yang ada di kawasan tersebut, Hendra Setiono mengatakan bahwa omzet yang didapatkan berkisar antara Rp12 juta hingga Rp20 juta pada periode libur Lebaran.

Menurutnya, pada tahun ini ia memproduksi kurang lebih sebanyak 2,7 ton keripik tempe dan saat ini tersisa sebanyak 200 kilogram. Produksi keripik tempe tersebut, tidak hanya dijual secara langsung, namun juga menyuplai kebutuhan pada sejumlah toko di kawasan Sanan itu.

"Produksi juga saya kirim ke toko lainnya tidak saya jual sendiri. Dari total 2,7 ton, sekarang tersisa 200 kilogram," ujarnya.

Ia mengaku bahwa peningkatan pembelian produk keripik tempe hasil produksi rumahan tersebut terjadi mulai H-1 Lebaran 2023 hingga saat ini. Ia tetap akan membuka lapak miliknya hingga 1 Mei 2023 dan berharap permintaan juga masih tinggi.

"Saya perkirakan puncak permintaan hari ini dan besok. Rencana berjualan sampai 1 Mei 2023 dan semoga tetap ramai," katanya.

Pada arus mudik libur Lebaran 2023, diperkirakan akan ada sebanyak 123,8 juta orang yang melakukan mudik ke berbagai wilayah di Indonesia, termasuk di Jawa Timur dan Malang Raya yang merupakan gabungan antara Kota Batu, Kota Malang, dan Kabupaten Malang.

Malang Raya merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Jawa Timur khususnya pada masa libur panjang. Wisatawan mayoritas berwisata ke Kota Batu dan Kabupaten Malang, sementara di Kota Malang menjadi tempat untuk wisata kuliner.

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023