PT Petrogas Jatim Utama (Perseroda) (PT PJU) mencatat laba tahun buku 2022 naik 400 persen dibanding tahun 2021 demikian pula deviden ke pemerintah provinsi, serta memperoleh status Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Dalam siaran pers diterima di Surabaya, hasil tersebut didapat usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT PJU untuk tahun buku 2022, pada Kamis (14/4) di Kantor PT. PJU di Surabaya.

Direktur Utama PT PJU Buyung Afrianto mengatakan laporan kinerja operasional dan keuangan perusahaan tahun 2022, yang berdasar hasil audit KAP memperoleh predikat WTP, mencatat laba bersih sebesarRp 131.180.514.569, meningkat 400 persen lebih dibanding tahun 2021 sebesar Rp30.592.781.013.

"Alhamdulillah laporan keuangan PT PJU mendapat WTP. Ini patut kita syukuri seiring dengan perolehan laba tahun 2022 tersebut. Selain karena adanya peningkatan lifting pendapatan dari WK Cepu, juga manajemen melakukan perbaikan internal yaitu konsolidasi untuk peningkatan kondusivitas lingkungan kerja dan efisiensi operasional yang mencapai 40 persen," katanya.

Dampak positif dari kenaikan laba tersebut, lanjutnya, adalah naiknya setoran dividen PT PJU ke Pemprov Jatim sebagai pendapatan asli daerah (PAD), dari target Rp16,5 Miliar naik menjadi Rp 20Miliar, lebih tinggi dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp13,5 Miliar.

"Sebagai BUMD milik Pemprov Jatim sudah barang tentu kami berkewajiban memberikan manfaat bagi masyarakat Jawa Timur melalui setoran PAD dan multiplier effect lainnya yang sejalan dengan Nawa Bhakti Satya Ibu Gubernur," ucapnya.

PT PJU, menurut dia, pada tahun 2023 ini tetap optimis, sejumlah usaha untuk memperoleh sumber pendapatan baru telah nampak, misalnya pendapatan dari pengelolaan PI10 persen WK Ketapang, kegiatan usaha gudang elpiji 3kg kerjasama dengan PT Pertamina Retail di Mojowarno Jombang dan pengembangan Solar Panel.

"Sebagian laba tahun 2022 berdasar keputusan RUPST disetujui juga untuk dipergunakan membiayai inovasi atau usaha pengembangan baru perusahaan.

"Misal pengembangan CNG gas untuk industri, trading LPG dan condensate, pengembangan kawasan pelabuhan di Probolinggo, serta pengembangan solar panel mendukung program energi baru terbarukan (EBT) dalam Rencana Umum Energi Daerah (RUED) dan mendukung Surat Edaran Gubernur 671/630/124.5/2022 mengenai PLTS atap," ujarnya.

Sementara, RUPST dihadiri pemegang saham, yaitu Pemprov Jatim sebesar 99,06 persen, diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Prov Jatim Mohammad Gunawan Saleh didampingi Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Jatim Budi Raharjo dan turut hadir Dirut PT Air Bersih Jatim Joko Triono selaku pemegang saham 0,04 persen serta Komisaris Utama PT PJU Husnul Khuluq.

Pewarta: Naufal Ammar Imaduddin

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023