Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, yang wilayahnya banyak berada di wilayah pergunungan, menyediakan sejumlah objek wisata sejuk, salah satunya di Kecamatan Sumberwringin.
Jarak Sumberwringin dengan pusat Kota Bondowoso sekitar 35 KM, yang bisa ditempuh dengan sepeda motor atau mobil pribadi.
Di Sumberwringin, lumayan banyak objek wisata yang bisa dipilih.
Pilihan pertama bisa bersantai di wisata air Tirta Agung, suatu lokasi dengan pemandangan kolam ikan yang di atasnya berdiri saung-saung.
Dari saung itu kita bisa menikmati pergerakan ratusan ikan sambil minum kopi atau teh. Pengelola menyediakan pakan ikan yang bisa dibeli oleh pengunjung untuk ditaburkan ke kolam.
Adegan memberi makan ikan ini sangat digemari anak-anak, jika pengunjung datang bersama keluarga. Kalau pandangan mata dialihkan ke selatan, bisa menikmati hijaunya daun bambu yang rimbun dan menjadi vitamin penyegar bagi mata.
Atau ke sebelah baratnya bisa menikmati hamparan sawah yang ditingkahi oleh hadirnya pohon-pohon pinang berlatar langit biru dengan sapuan awan putih.
Masih dengan pemandangan sawah, pengunjung bisa berpindah lokasi dari areal kolam ke sebelah barat laut yang dibangun tempat nongkrong, namanya "Kafe Kala Senja".
Masih di areal Tirta Agung, kafe itu memang menyediakan fasilitas bagi pengunjung untuk menikmati minuman di kala senja. Bagi anak muda, tempat itu menjadi titik poin untuk berfoto dengan sawah di kala senja.
Persis di bagian utara kolam atau di sebelah timur kafe, pengunjung bisa menikmati olahraga renang. Airnya alami tanpa campuran kaporit, tersedia untuk beragam usia, termasuk anak kecil dengan kedalaman hanya sekitar 0,5 meter.
Objek wisata yang dulunya cuma rawa-rawa yang ditumbuhi sayur selada air itu dikelola oleh Bumdes Desa Sukosari Kidul, Kecamatan Sumberwringin.
Objek wisata itu mendapat penghargaan terbaik kedua dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Tahun 2022 oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.
Kalau sudah puas di Tirta Agung, pengunjung bisa berpindah ke arah tenggara, dengan objek wisata juga berbasis air. Namanya Teduh Glamping di Desa/Kecamatan Sumberwringin.
Di objek ini pengunjung bisa menikmati kedamaian sambil mendengarkan suara gemericik air. Pengelola juga menyediakan minuman dan makanan ringan beragam jenis, khususnya kopi.
Tempat ini juga menjadi objek favorit bagi anak-anak karena bisa mandi dengan suasana sungai di perdesaan yang di atas ternaungi rimbun pepohonan.
Kalau hendak menginap, pengunjung bisa menyewa tenda yang berjejer di pinggir sungai. Suasana malam bisa diisi dengan bakar-bakar, entah jagung atau daging yang dibawa oleh pengunjung. Untuk sewa 1 tenda pengunjung cukup membayar Rp300 ribu.
Kalau setelah menginap, pagi-pagi bisa pindah objek ke Hutan Pelangi.
Selain menikmati suasana hutan, pengunjung akan menjumpai pohon-pohon menjulang yang berwarna-warni. Dinamai pohon pelangi karena kulitnya yang menampilkan berbagai warna.
Keberadaan hutan yang dulunya disebut Hutan Bogor karena menjadi semacam miniatur Kebun Raya Bogor itu berada di bawah Kementerian Kehutanan dengan status sebagai hutan penelitian.
Di dalam areal itu juga ada hutan bambu yang sangat rimbun karena memang tidak boleh ada penebangan pohon.
Berjalan-jalan menyusuri hutan tentu membuat lelah tubuh sehingga membutuhkan waktu dan tempat beristirahat yang betul-betul nyaman.
Pilihan tempat istirahat yang lebih murah dibandingkan dengan di tenda Teduh Glamping adalah villa yang dikelola oleh penduduk setempat. Salah satunya Villa Rosella.
Erni, pemilik villa menjelaskan bahwa menginap di tempat itu mengeluarkan uang Rp100 ribu sehari semalam. Dengan tarif terjangkau itu, pengunjung mendapatkan suguhan minuman teh Rosella, tanpa makan.
Namun, jika pengunjung ingin mendapatkan makan bisa memesan terlebih dahulu kepada pengelola dan harganya sesuai kesepakatan. Tidak perlu khawatir dengan harga karena patokannya adalah harga perdesaan yang jauh lebih murah dari pada di kota.
Apa yang bisa dinikmati dengan menginap di Villa Rosella? Pengunjung tentu akan tersuguhi suasana perdesaan yang jauh dari kebisingan.
Karena Sumberwringin berada di ketinggian dan masih di kawasan kaki Gunung Raung, maka suasananya sangat sejuk. Hampir pasti untuk semua pengunjung tidak memerlukan udara penyejuk atau AC.
Dari jendela kamar di lantai dua, pengunjung bisa menikmati pemandangan puncak Gunung Raung di arah selatan.
Biasa pemandangan langit juga diwarnai oleh sekawanan burung dara terbang milik warga. Atau bisa juga menikmati pemandangan sawah di bagian utara dari villa.
Pada pagi atau sore hari pengunjung bisa berjalan menyusuri pematang sawah, termasuk jika ingin mengunjungi Tirta Agung dengan berjalan kaki.
Jika malam hari, bisa mengisi suasana dengan bakar-bakar jagung atau daging di bagian teras atas yang awalnya disediakan untuk fasilitas pemanas ruangan secara tradisional.
Jangan khawatir asap akan mengganggu karena asap itu tersalurkan lewat cerobong ke atas atap rumah.
Kecamatan Sumberwringin adalah salah satu daerah dingin dan penghasil kopi berkualitas di Bondowoso. Karena itu jika berkunjung dan menginap jangan sampai terlupa untuk menikmati hangatnya kopi, baik dari jenis Robusta maupun Arabika.
Berdekatan dengan villa itu, pengunjung bisa melihat proses pembuatan kopi, budi daya jamur, pembuatan keripik jamur, pembuatan pisau, batik, susu kambing etawa, dan pembuatan udheng khas Bondowoso.
Andre, warga Kota Medan, Sumatera Utara, merasakan suasana sejuk dan tenang berada di Sumberwringin. Hanya, menurut dia, keberadaan penginapan tersebut sebaiknya ditautkan dengan objek wisata lain yang lebih dekat lokasinya, seperti kebun kopi.
Sementara terkait dengan objek wisata lain, seperti Teduh Glamping dan Hutan Pelangi, lokasinya dinilai lumayan jauh.
Dari villa itu ke Teduh Glamping masih sekitar 2,5 kilometer dan ke Hutan Pelangi lebih jauh lagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Jarak Sumberwringin dengan pusat Kota Bondowoso sekitar 35 KM, yang bisa ditempuh dengan sepeda motor atau mobil pribadi.
Di Sumberwringin, lumayan banyak objek wisata yang bisa dipilih.
Pilihan pertama bisa bersantai di wisata air Tirta Agung, suatu lokasi dengan pemandangan kolam ikan yang di atasnya berdiri saung-saung.
Dari saung itu kita bisa menikmati pergerakan ratusan ikan sambil minum kopi atau teh. Pengelola menyediakan pakan ikan yang bisa dibeli oleh pengunjung untuk ditaburkan ke kolam.
Adegan memberi makan ikan ini sangat digemari anak-anak, jika pengunjung datang bersama keluarga. Kalau pandangan mata dialihkan ke selatan, bisa menikmati hijaunya daun bambu yang rimbun dan menjadi vitamin penyegar bagi mata.
Atau ke sebelah baratnya bisa menikmati hamparan sawah yang ditingkahi oleh hadirnya pohon-pohon pinang berlatar langit biru dengan sapuan awan putih.
Masih dengan pemandangan sawah, pengunjung bisa berpindah lokasi dari areal kolam ke sebelah barat laut yang dibangun tempat nongkrong, namanya "Kafe Kala Senja".
Masih di areal Tirta Agung, kafe itu memang menyediakan fasilitas bagi pengunjung untuk menikmati minuman di kala senja. Bagi anak muda, tempat itu menjadi titik poin untuk berfoto dengan sawah di kala senja.
Persis di bagian utara kolam atau di sebelah timur kafe, pengunjung bisa menikmati olahraga renang. Airnya alami tanpa campuran kaporit, tersedia untuk beragam usia, termasuk anak kecil dengan kedalaman hanya sekitar 0,5 meter.
Objek wisata yang dulunya cuma rawa-rawa yang ditumbuhi sayur selada air itu dikelola oleh Bumdes Desa Sukosari Kidul, Kecamatan Sumberwringin.
Objek wisata itu mendapat penghargaan terbaik kedua dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Tahun 2022 oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.
Kalau sudah puas di Tirta Agung, pengunjung bisa berpindah ke arah tenggara, dengan objek wisata juga berbasis air. Namanya Teduh Glamping di Desa/Kecamatan Sumberwringin.
Di objek ini pengunjung bisa menikmati kedamaian sambil mendengarkan suara gemericik air. Pengelola juga menyediakan minuman dan makanan ringan beragam jenis, khususnya kopi.
Tempat ini juga menjadi objek favorit bagi anak-anak karena bisa mandi dengan suasana sungai di perdesaan yang di atas ternaungi rimbun pepohonan.
Kalau hendak menginap, pengunjung bisa menyewa tenda yang berjejer di pinggir sungai. Suasana malam bisa diisi dengan bakar-bakar, entah jagung atau daging yang dibawa oleh pengunjung. Untuk sewa 1 tenda pengunjung cukup membayar Rp300 ribu.
Kalau setelah menginap, pagi-pagi bisa pindah objek ke Hutan Pelangi.
Selain menikmati suasana hutan, pengunjung akan menjumpai pohon-pohon menjulang yang berwarna-warni. Dinamai pohon pelangi karena kulitnya yang menampilkan berbagai warna.
Keberadaan hutan yang dulunya disebut Hutan Bogor karena menjadi semacam miniatur Kebun Raya Bogor itu berada di bawah Kementerian Kehutanan dengan status sebagai hutan penelitian.
Di dalam areal itu juga ada hutan bambu yang sangat rimbun karena memang tidak boleh ada penebangan pohon.
Berjalan-jalan menyusuri hutan tentu membuat lelah tubuh sehingga membutuhkan waktu dan tempat beristirahat yang betul-betul nyaman.
Pilihan tempat istirahat yang lebih murah dibandingkan dengan di tenda Teduh Glamping adalah villa yang dikelola oleh penduduk setempat. Salah satunya Villa Rosella.
Erni, pemilik villa menjelaskan bahwa menginap di tempat itu mengeluarkan uang Rp100 ribu sehari semalam. Dengan tarif terjangkau itu, pengunjung mendapatkan suguhan minuman teh Rosella, tanpa makan.
Namun, jika pengunjung ingin mendapatkan makan bisa memesan terlebih dahulu kepada pengelola dan harganya sesuai kesepakatan. Tidak perlu khawatir dengan harga karena patokannya adalah harga perdesaan yang jauh lebih murah dari pada di kota.
Apa yang bisa dinikmati dengan menginap di Villa Rosella? Pengunjung tentu akan tersuguhi suasana perdesaan yang jauh dari kebisingan.
Karena Sumberwringin berada di ketinggian dan masih di kawasan kaki Gunung Raung, maka suasananya sangat sejuk. Hampir pasti untuk semua pengunjung tidak memerlukan udara penyejuk atau AC.
Dari jendela kamar di lantai dua, pengunjung bisa menikmati pemandangan puncak Gunung Raung di arah selatan.
Biasa pemandangan langit juga diwarnai oleh sekawanan burung dara terbang milik warga. Atau bisa juga menikmati pemandangan sawah di bagian utara dari villa.
Pada pagi atau sore hari pengunjung bisa berjalan menyusuri pematang sawah, termasuk jika ingin mengunjungi Tirta Agung dengan berjalan kaki.
Jika malam hari, bisa mengisi suasana dengan bakar-bakar jagung atau daging di bagian teras atas yang awalnya disediakan untuk fasilitas pemanas ruangan secara tradisional.
Jangan khawatir asap akan mengganggu karena asap itu tersalurkan lewat cerobong ke atas atap rumah.
Kecamatan Sumberwringin adalah salah satu daerah dingin dan penghasil kopi berkualitas di Bondowoso. Karena itu jika berkunjung dan menginap jangan sampai terlupa untuk menikmati hangatnya kopi, baik dari jenis Robusta maupun Arabika.
Berdekatan dengan villa itu, pengunjung bisa melihat proses pembuatan kopi, budi daya jamur, pembuatan keripik jamur, pembuatan pisau, batik, susu kambing etawa, dan pembuatan udheng khas Bondowoso.
Andre, warga Kota Medan, Sumatera Utara, merasakan suasana sejuk dan tenang berada di Sumberwringin. Hanya, menurut dia, keberadaan penginapan tersebut sebaiknya ditautkan dengan objek wisata lain yang lebih dekat lokasinya, seperti kebun kopi.
Sementara terkait dengan objek wisata lain, seperti Teduh Glamping dan Hutan Pelangi, lokasinya dinilai lumayan jauh.
Dari villa itu ke Teduh Glamping masih sekitar 2,5 kilometer dan ke Hutan Pelangi lebih jauh lagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023