Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Kepolisian Daerah Jawa Timur telah menyiapkan skema untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas (laka lantas) saat arus mudik dan balik Lebaran 2023.

"Ada potensi laka lantas di jalan tol karena posisi Jawa Timur berada di ujung atau di titik-titik lelah," kata Dirlantas Polda Jawa Timur, Kombes Pol. Muhammad Taslim Chairuddin di Mapolda setempat, di Surabaya, Rabu.

Taslim menjelaskan berdasarkan data analisa dan evaluasi (anev) laka lantas di 2021 tercatat sebanyak 503 kasus. Sementara di 2022 naik menjadi 836 kasus, sehingga ada kenaikan 64 persen lebih.

Sedangkan di 2023 ada peningkatan arus sampai dengan 30 persen jumlah pemudik. Maka, lanjut Taslim, semakin tinggi mobilisasi masyarakat di lapangan, kecelakaan lalu lintas pun masih tinggi.

"Kami sudah meminta teman-teman Jasa Marga supaya di titik-titik rawan dipasang speed trap, Insya Allah itu dipasang. Karena di titik rawan di jalan tol, pengemudi kecepatan tinggi dan cuaca gelap dan lampu penerangan kurang," katanya.

Kedua, kata Taslima, Ditlantas Polda Jatim sudah meminta agar dipasang tempat imbauan di jalan tol.

Kemudian di rest area disiapkan public addres untuk mengingatkan masyarakat setiap saat, bahwa tujuan mereka mudik adalah berkumpul dengan keluarga, silaturahmi dengan keluarga. Oleh sebab itu jangan sampai tujuan mudiknya tidak tercapai tidak sampai tujuan, malah ke tempat lain.

"Akan tetapi di kesempatan yang baik, saya tetap berharap ada kerja sama yang baik dari masyarakat. Kami sifatnya hanya melakukan upaya, nantinya kembali lagi kepada pengguna jalan itu sendiri," ujarnya.

Sementara di jalur arteri, pihaknya akan membentuk tim urai yang fokus yang tugas pokoknya adalah fokus mengurai apabila ada kemacetan.

"Yang menjadi persoalan ini jalur arteri, setelah keluar tol seakan-akan bottle neck atau kemacetan. Tapi kami sudah menyampaikan kepada jajaran supaya dibentuk tim urai. Di mana masing-masing Polres membentuk tim urai yang tugas pokoknya adalah fokus mengurai apabila ada kemacetan," tutur Taslim.

"Target saya kepada anggota, arus lalu lintas harus tetap jalan meskipun kecepatannya berkurang. Kalau masyarakat tidak mau bersabar, saya khawatirkan terkunci, sehingga maju dan mundur tidak bisa. Sendatan arus pasti ada, kami minta ada kesadaran dan kesabaran dari masyarakat," tambahnya.

Pewarta: Willi Irawan

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023