London - Indonesia ikut bersaing dalam ajang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) "Jaizat Tunis al-'Alamiyah al-Uwlaa fi Hifzhi al-Quran al-Karim wa Tajwidih" Internasional pertama di Tunisia, 12 sampai 16 Agustus. Lomba menghafal dan tajwid Quran yang digelar pascarevolusi itu dibuka Menteri Agama Tunisia, Laroussi Mizouri, demikian keterangan pers KBRI Tunisia yang diterima ANTARA London, Senin. Mizouri mengungkapkan, arti penting acara tersebut sebagai ajang kompetisi internasional pertama bidang keagamaan sejak pecahnya Revolusi Tunisia awal tahun 2011, yang merupakan satu tahapan penting dalam kehidupan bernegara di Tunisia. Dikatakannya, ajang pertemuan internasional ini menerjemahkan kembali kekhasan budaya Tunisia sebagai salah satu penyumbang nilai-nilai Islam yang mulia dalam sejarah peradaban dunia yang mengejewantah dalam sejarah Kota Kairaouan dan Ez-Zaitunah. Ajang tilawatil Quran yang diikuti 30 peserta yang datang dari 21 negara mayoritas muslim, ditambah Rusia dan Yunani, wakil Indonesia merupakan satu-satunya peserta dari negara Asia yang bukan berasal dari Timur Tengah. Dua kategori yang dilombakan pada ajang ini adalah menghafal isi Quran dan lomba membaca (tartil) Quran beserta tajwidnya. Terpilih sebagai utusan Indonesia, Muhammad Nazri, dari Sumatra Utara. Pemuda yang berasal dari Tanjung Balai, Asahan, ini sudah mulai menghafal Quran sejak duduk di kelas dua SMP. Saat melanjutkan studi di IAIN Sumatra Utara di Medan, letak kampus dan tempat tinggal yang tidak jauh dari Islamic Center Medan memotivasi dia untuk melanjutkan usahanya belajar menghafal Quran hingga 30 juz. Dalam kompetisi menghafal Quran pada STQ Nasional di Banjarmasin yang lalu, Nazri berhasil memenangkan hadiah ketiga.

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011