Karawang - Ratusan pelaksana penempatan tenaga kerja Indonesia swasta atau perusahaan jasa tenaga kerja Indonesia di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mengikuti sosialisasi penanggulangan TKI ilegal pascamoratorium pengiriman TKI ke Arab Saudi, Rabu. "Minat warga Karawang untuk menjadi TKI di Arab Saudi lebih tinggi dibandingkan dengan ke negara lain. Jadi, perlu sosialisasi pascamoratorium pengiriman TKI ke Arab Saudi," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karawang Banuara Nadeak di Karawang. Dikatakannya, pengiriman TKI asal Karawang ke luar negeri selama Januari sampai Juli 2011 mencapai 3.541 orang dengan berbagai negara tujuan seperti negara-negara Timur Tengah dan Asia. Sebagian besar dari 3.541 TKI itu berangkat ke sejumlah negara di Timur Tengah seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, Suriah, Oman, dan Qatar. Sedangkan yang ke negara-negara Asia seperti Hongkong, Taiwan, Singapura, dan lain-lain masih sedikit. Menurut Banuara, sosialisai penanggulangan TKI ilegal pascamoratorium pengiriman TKI ke Arab Saudi itu juga diikuti puluhan calon TKI. "Kegiatan ini digelar agar upaya penanggulangan TKI ilegal dapat lebih dipahami dan penanganannya bisa berjalan dengan baik," kata Banuara. Selain itu, kata dia, kegiatan tersebut juga sebagai wadah atau forum komunikasi antara PJTKI dengan pemerintah sehingga akan terselenggara sistem pelayanan yang lebih baik. Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja, Disnakertrans Karawang, Parlan meminta para PJTKI benar-benar memperhatikan hak-hak TKI seperti keamanan, kenyamanan, dan kesejahteraan. Karena itu, sebagai bentuk perlindungan terhadap TKI, masing-masing PJTKI memperhatikan asuransi para TKI. "Asuransi untuk TKI harus terus dibayarkan karena bisa membantu jika suatu saat ada TKI yang mengalami masalah," kata dia.

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011