Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengecek  perbaikan sejumlah saluran air di beberapa titik wilayah kotanya sebagai upaya mencegah banjir terjadi lagi.

Wali Kota meninjau beberapa lokasi di antaranya Jalan Kapten Tendean, Kelurahan Blabak, Sumber Jiput Kelurahan Rejomulyo, Polaman Kelurahan Manisrenggo, dan Kelurahan Kaliombo, Kota Kediri.

"Banjir disebabkan debit air yang besar dari berbagai arah dan hujan yang terjadi di Kota Kediri kemarin sangat lebat. Di Polaman Manisrenggo adalah salah satu titik terendah di Kota Kediri. Sebenarnya daerah ini dulu sudah pernah dinormalisasi," katanya di Kediri, Ahad.

Untuk mengatasi permasalahan banjir, pemkot sebenarnya sudah memiliki dua upaya. Untuk jangka pendek, dibuat sodetan-sodetan dengan harapan saat hujan lebat air dapat lebih cepat masuk ke Sungai Brantas.

Sementara untuk jangka panjang, akan ada beberapa saluran di Kota Kediri yang diperbaiki. Khususnya pada daerah-darah rawan banjir. Saluran-saluran di daerah rawan banjir banyak yang kecil, sehingga seharusnya saluran yang ideal adalah yang besar dan dalam.

"Ada juga yang menyempit sehingga nanti akan direvitalisasi. Nanti air dari berbagai arah bisa masuk ke saluran air yang kami revitalisasi," jelasnya.

Wali Kota juga mengingatkan agar masyarakat menjauhi aliran sungai ataupun sumber. Sebab tempat-tempat tersebut menjadi tempat penampungan air saat ini.

Masyarakat juga diimbau untuk tidak membuang sampah di selokan dan sungai, sebab masih banyak ditemukan sampah-sampah menumpuk di saluran air sehingga menghambat aliran air.

Selain itu, pembersihan resapan air secara berkala juga harus dilakukan karena di Kota Kediri juga sudah banyak resapan air.

"Mungkin sampai bulan Mei curah hujan masih tinggi. Saya ingatkan untuk menjauhi aliran sungai dan tidak membuang sampah sembarangan. Kalau ada sesuatu hal, bisa sampaikan ke akun sosial media Pemerintah Kota Kediri ataupun akun sosial media saya," kata dia.

Banjir terjadi di sejumlah titik wilayah Kota Kediri, pada Sabtu (25/3) malam. Pemerintah Kota Kediri juga bergerak cepat mengatasi banjir sehingga segera surut, yakni dengan membantu membersihkan aliran air yang tersumbat, mempercepat air surut dengan pompa, dan pembuatan tanggul dari karung.

Pemerintah Kota Kediri juga memberikan bantuan agar masyarakat yang terdampak banjir bisa menjalankan ibadah puasa. Bantuan yang diberikan berupa makanan untuk sahur.

Banjir juga menyebabkan korban. Dua orang anak usia 10 tahun dan bayi empat bulan hanyut di sungai wilayah Kota Kediri. Hingga kini, satu bayi sudah ditemukan, sedangkan yang kakaknya masih dalam pencarian.*

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023