Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, memfasilitasi pasar takjil Ramadhan 1444 Hijriah sebagai bagian dari upaya pengendalian inflasi daerah dan sekaligus media merajut harmoni dalam masyarakat.

"Di pasar takjil masyarakat yang membutuhkan makanan dapat bertemu dengan para pedagang sehingga antara supply dan demand bisa terjaga. Harapannya lewat kegiatan ini inflasi selama Ramadhan bisa terus terjaga," ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Banyuwangi, Jumat.

Selain itu, Bupati Ipuk juga meminta dinas terkait memanfaatkan momentum pasar takjil ini untuk jemput bola pelayanan publik.

Dia mencontohkan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil setempat bisa berkoordinasi dengan para koordinator wilayah untuk keliling melayani administrasi kependudukan (adminduk) ke titik-titik pasar takjil.

"Jadi tidak hanya menyajikan kuliner saja, di pasar takjil juga menjadi pusat layanan bagi masyarakat," kata Ipuk.

Sejak hari pertama puasa, lanjut dia, pasar-pasar takjil digelar di berbagai desa dan kelurahan di Banyuwangi. Beragam makanan dan minuman dijual di berbagai pasar takjil tersebut yang dikemas dalam "Ramadhan Street Food Festival".

"Ini momentum untuk menumbuhkan ekonomi kerakyatan, khususnya di sektor kuliner. Mudah-mudahan pasar takjil Ramadhan ini bisa mendukung pertumbuhan ekonomi di Banyuwangi," ujar Ipuk.

Bupati juga berpesan agar para camat, kepala desa, dan lurah memastikan pelaksanaan pasar takjil di wilayahnya berjalan tertib.

"Kami minta camat, kades dan lurah, atur dengan baik. Pastikan makanannya bersih dan sehat, dan juga kontrol ketertiban dan kebersihannya. Jangan sampai acaranya lancar, tapi menimbulkan sampah di mana-mana," kata Bupati Ipuk.

Ipuk mengatakan, kegiatan pasar takjil ini juga upaya melestarikan produk kuliner lokal. Selain menumbuhkan ekonomi, juga mengembangkan kuliner khas Banyuwangi agar tidak punah.

"Makanya yang dijajakan di sini (pasar takjil) utamakan kue dan masakan khas Banyuwangi," ujar dia.

Bupati Ipuk juga menekankan kepada seluruh pedagang agar selalu menjaga kualitas dan higienis produk makanan dan minumannya.

"Kualitas bahan, pengolahan hingga penyajian harus diperhatikan. Pastikan kuliner yang dijual aman dan sehat," kata Ipuk.

Untuk memastikan kualitas dan higienis produk makanan minuman di pasar-pasar takjil, Laboratorium Kesehatan Daerah dan tim puskesmas di wilayah setempat akan turun memeriksa keamanan pangan di berbagai lokasi pasar takjil.

Dari pantauan, di Jalan Sutoyo beraneka kuliner disajikan di pasar takjil, mulai makanan khas Banyuwangi, seperti kopyor roti dan pisang precet, hingga minuman dan makanan kekinian juga tersedia.

Masyarakat dapat dengan mudah mencari makanan-makanan favorit pembatal puasa sembari jalan-jalan menunggu waktu berbuka puasa.

Ada 280 pedagang yang membuka lapak di ruas jalan tersebut. Mereka menjual aneka makanan serta minuman yang biasa disediakan untuk takjil.

Selain di Jalan Letjen Sutoyo, pasar takjil juga digelar di kawasan Banyuwangi kota, seperti di Terminal Pariwisata Terpadu, Kelurahan Karangrejo, dan beberapa titik lainnya.

Di Terminal Pariwisata Terpadu, Kelurahan Sobo, tidak hanya menggelar pasar takjil di tempat tersebut juga digelar pertunjukan kesenian budaya.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023